Miss Universe 2025 Fatima Bosch Digugat dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Liputan6.com, Jakarta - Drama dari kontes Miss Universe 2025 sepertinya masih enggan menepi dari lampu sorot publik. Terbaru, Nawat Itsaragrasil, direktur Miss Universe Thailand, mengajukan gugatan terhadap Miss Universe Fatima Bosch dengan tuduhan pencemaran nama baik.

"Kami ingin menegaskan kembali bahwa Nawat Itsaragrisil tidak pernah menyebut Fatima Bosch sebagai orang yang 'tidak berakal.' Apa yang ia katakan adalah 'kerusakan', yang dapat didengar dengan jelas dalam rekaman suara yang telah beredar luas di berbagai platform," demikian bunyi dokumen tersebut, yang diterjemahkan dari halaman Facebook resmi Miss Universe Thailand, melansir Hola, Jumat (5/12/2025).

Dokumen tersebut mengklaim bahwa Bosch "segera membuat tuduhan palsu ke media" setelah meninggalkan ruangan tempat insiden viral di antara mereka terjadi. Dalam tuntutan, Bosch diperingatkan agar tidak membuat pernyataan pencemaran nama baik lebih lanjut.

Itsaragrasil menyatakan bahwa timnya akan "mengambil tindakan hukum yang sesuai, semaksimal mungkin sesuai hukum yang berlaku" bila pernyataan semacam itu masih diteruskan. Itsaragrisil dan Bosch berselisih pada 4 November 2025, saat upacara pelantikan yang digelar menjelang final Miss Universe tahun ini.

Di video yang dibagikan secara daring, Itsaragrisil terlihat berbicara di tengah ruangan yang penuh dengan kontestan Miss Universe, sementara Bosch meninggalkan ruangan dan diikuti kontestan lainnya. Itsaragrisil diduga menyebut Bosch "bodoh" dan berkata, "Kalau kamu menuruti perintah direktur nasional, kamu bodoh."

Menurut Itsaragrisil dan timnya, ia justru mengucapkan kata "berbahaya" alih-alih bodoh. Insiden ini bermula karena ia diduga mengkritik Bosch karena tidak membuat unggahan tentang Thailand, negara tuan rumah kontes kecantikan tahun ini.

Setelah percakapan mereka, Bosch berbicara pada media. "Apa yang dilakukan direktur Anda tidak sopan. Dia menyebut saya bodoh karena dia punya masalah dengan organisasi ini, dan saya rasa itu tidak adil," katanya.

"Saya percaya dunia perlu melihat ini, karena kami adalah perempuan yang berdaya, dan ini adalah wadah bagi suara kami. Tidak ada yang bisa membungkam suara kami, tidak ada yang akan melakukan itu pada saya."

Beberapa hari kemudian, Bosch memenangkan kontes kecantikan tersebut, menjadi Miss Universe tahun ini. Namun, kemenangan ini diwarnai kontroversi, termasuk tuduhan bahwa mahkota tersebut dimanipulasi untuk mempromosikan kesepakatan bisnis antara ayah Bosch dan Raul Rocha, yang menjabat sebagai Presiden Miss Universe Organization.

Berbicara secara eksklusif pada ABC News, seperti dilansir Kamis, 4 Desember 2025, Bosch membantah tuduhan tersebut. "Itu gila. Bagaimana kamu akan membeli sebuah mahkota? Mungkin di Walmart, kamu bisa membeli mahkota, ya. Tapi tidak di Miss Universe, sudah pasti," sebutnya.

Pada hari-hari menjelang final, Omar Harfouch, salah satu juri, mengundurkan diri, menuduh pemenang kompetisi itu telah ditetapkan. Ia bahkan meminta Bosch didiskualifikasi dari kompetisi.

"Tanggapan saya pada mereka dan padanya adalah bahwa mungkin dia ingin, seperti, lebih banyak pengikut di Instagram, dia seharusnya, saya tidak tahu, masuk ke acara (TV),” jawab Bosch ketika ditanya tentang Harfouch.

Di sisi lain, Harfouch menyebut, "semuanya telah diatur supaya Fatima menang" dan mengomentari klaim Bosch bahwa dia bersuara untuk mendapatkan lebih banyak pengikut media sosial "salah dan terus terang konyol" karena dia sudah memiliki lebih dari 1 juta pengikut di Instagram sebelum kontes.

Terkait konflik dengan Itsaragrisil, Bosch berkomentar, "Dia ingin, seperti, mempermalukan saya di depan semua orang, dan itu tidak baik-baik saja," menambahkan bahwa dia merasa "takut pada saat itu."

"Saya mengatakan padanya, 'Kamu tidak bisa berbicara seperti itu pada saya. Kamu tidak bisa memanggil saya bodoh.'" "Saya tidak bisa diam karena di setiap kasus, martabat Anda lebih penting daripada hadiah atau impian apapun yang Anda miliki," tambah Bosch.

Itsaragrisil meminta maaf atas pernyataannya, mengatakan klip video dari insiden itu diambil di luar konteks. "Saya ingin mengklarifikasi bagian saya dalam situasi ini. Dia menyatakan secara terbuka bahwa saya memanggilnya 'bodoh,' padahal sebenarnya saya mengatakan kata 'kerusakan.' Bukti video dengan jelas menegaskan hal ini," kata dia.