Mengenal Coffee Pairing, Teknik Memadankan Kopi dengan Penganan Pendamping

Liputan6.com, Jakarta - Fungsi kedai kopi kini makin luas seiring perilaku konsumennya. Kafe tidak lagi sekadar tempat ngopi melainkan menjadi multi-occasion lifestyle hub alias pusat gaya hidup berbagai acara dengan format santapan sepanjang hari. Maka, teknik coffee pairing menjadi semakin relevan untuk dipahami.

"Perilaku konsumen yang dinamis ini membuat pelaku bisnis kafe dan bakery berupaya untuk bisa terus beradaptasi, menyajikan kreasi yang relevan dengan keinginan pelanggannya," kata Prita Utami, Trade Marketing Food Service Manager PT Indolakto, dalam keterangan tertulis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 21 November 2025.

Prita menyebut praktik coffee pairing dirangkum dalam empat pilar yang mudah dieksekusi dan konsisten di operasional harian. Keempat pilar itu adalah hidangan ringan (casual dining), camilan, hidangan penutup, dan inovasi minuman sehingga kedai dapat memperluas momen konsumsi tanpa kehilangan identitas merek. Ujung-ujungnya, hal itu diharapkan bisa menaikkan nilai transaksi.

Pihaknya melalui merek dairy Indomilk, mengajak pelaku kafe dan bakery mengeksplorasi coffee pairing dengan berbagai produk susu dan olahannya. Edukasi diberikan untuk memberi inspirasi bagi para pebisnis. 

"Yang paling common itu kopi dan donat. Makanya, Fore buka donat," ujar Prita.

Di luar itu, kopi cold brew bisa dipadankan dengan cheese danish untuk makanan manis atau Italian-style ham and spicy salami sebagai opsi makanan gurih. Iced Americano yang sedang naik daun dinilai cocok untuk dipadankan dengan roti pisang selai kacang dari kategori makanan manis, atau sandwich isi cheddar, daging iris, dan telur untuk mengisi perut yang lebih lapar.

Pecinta es kopi juga bisa ditawarkan dua padanan penganan. Dari kategori bercita rasa manis, minuman kopi itu pas diseruput bersama butter croissant. Tapi jika ingin yang gurih, minuman itu bisa dipadankan dengan roti panggang berisi mozzarella dan tomat. Untuk pecinta iced latte, minuman kopi itu bisa diseruput bersama kukis cokelat atau sandwich isi keju dan tomat.

Edukasi itu, kata Prita, merupakan bagian dari Indomilk FnB Solutions: You All-in-One Dairy from Coffee to Dessert. "Melalui program edukasi yang kami lakukan sepanjang tahun, Indomilk ingin berbagi wawasan, ide, inspirasi seputar produk susu dan olahannya, serta beragam kreasi menu yang up-to-date," imbuhnya.

Prita mengatakan Indomilk FnB Solutions bertujuan menyederhanakan operasional sekaligus menjaga konsistensi kualitas di gerai lewat beragam produk yang diproduksi secara lokal. Rentang variannya juga beragam, mulai dari susu segar/pasteurisasi, susu UHT, susu bubuk full cream, krimer kental manis, evaporasi, butter/mentega, hingga es krim.

Dengan suplai terintegrasi, gerai dapat fokus pada pengalaman rasa baik di bar maupun dapur, serta menjaga loyalitas konsumen. Dalam aplikasi, susu segar, susu UHT dan evaporasi, sangat ideal dalam berbagai racikan minuman serta menjaga karakter kopi atau teh; sementara susu segar dan susu bubuk full cream mendukung pembuatan gelato yang lembut, kaya rasa, dan konsisten.

Untuk mendukung para mitra, pihaknya menggencarkan edukasi. Selain coffee pairing, ada pula Indomilk Coffeepreneur yang telah berjalan selama empat tahun terakhir dengan menghadirkan workshop aplikatif, latte art, mixology, hingga milk cupping dan menjangkau lebih dari 1.400 barista di berbagai kota.

Di sisi lain, industri kopi Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama di hulunya. Kondisi ini terutama dipicu kenaikan harga biji kopi global yang ekstrem dan perubahan iklim.

Harga biji kopi di pasar global dilaporkan telah mencapai titik tertinggi. Harga rata-rata kopi bubuk di Amerika Serikat (AS) melonjak 41 persen pada September 2025, sebagian besar karna kondisi cuaca ekstrem, seperti kekeringan yang melanda daerah-daerah produsen utama.

Co-founder Jakarta Coffee Week (Jacoweek), Hendri Kurniawan, mengungkap bahwa krisis iklim membuat produksi kopi berkurang dan harganya jadi semakin tinggi. "Kita semua harus menjaga hutan kita dan manusianya," ujar Felix saat jumpa pers JCW 2025 di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.

Menjaga manusia di sektor ini berarti juga memberi perhatian pada para petani. Maka itu, Roemah Coffe memiliki visi mengedukasi Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertanian agar mereka memahami ekosistem dan kekayaan alam Indonesia.

Salah satunya melalui pemberian beasiswa 1000 sarjana petani yang memungkinkan mereka menempuh pendidikan pertanian di Universitas Diponegoro Semarang. Program ini didasarkan pada prinsip "Whatever we take, we give back," di mana sebagian dana dari belanja green bean hingga roasted bean disisihkan untuk dikembalikan pada petani.