Mengapa Busana Debut Paus Leo XIV Beda dengan Mendiang Paus Fransiskus?

23 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Saat keluar ke balkon Basilika Santo Petrus, Kamis, 8 Mei 2025, Paus Leo XIV yang baru terpilih mengenakan penutup bahu merah cerah dan stola berhias indah. Penampilan ini kontras dengan pakaian putih mencolok yang dikenakan mendiang Paus Fransiskus saat melangkah keluar ke tempat yang sama, lebih dari satu dekade lalu.

Meski pakaian Paus Leo XIV mungkin tampak mewah dibanding Paus Fransiskus, paus baru tersebut sebenarnya mengambil pendekatan yang lebih tradisional, kata Pendeta Bruce Morrill, seorang profesor teologi di Universitas Vanderbilt, USA TODAY, dikutip Minggu (11/5/2025).

Selama berabad-abad, paus yang baru terpilih mengenakan jubah putih sepanjang mata kaki, zucchetto putih, pellegrina merah, stola merah dan emas, serta salib besar yang dikenakan sebagai kalung, jelas Morrill. Setiap bagian dari ansambel tersebut memiliki makna penting dalam iman Katolik.

Selama perkenalan perdananya pada 2013, Paus Fransiskus mengambil pendekatan berbeda, mengabaikan banyak kemegahan dan kemewahan untuk mengomunikasikan keinginan langsung akan "kesederhanaan," kata Morrill. Bagi banyak orang, pakaian perkenalan Fransiskus adalah yang pertama dari banyak contoh yang akan ia sampaikan dalam pesan ini.

Sementara itu, Paus Leo XIV memilih menyelipkan berbagai makna dalam penampilan debutnya sebagai paus baru. Pellegrina, atau jubah bahu, dipasang pada jubah dan tidak terbatas pada paus. Kardinal, uskup, dan pendeta dapat mengenakan pakaian tersebut, itulah sebabnya paus baru sering mengenakan jubah berwarna merah.

Makna Busana Paus Leo XIV

"Paus adalah uskup Roma dan dia juga seorang kardinal, seorang kardinal uskup agung Roma," kata Morrill. Menurut Museum Terra Sancta di Yerusalem, merah adalah warna darah, api, dan kemartiran.

Stola merah dan emas yang dikenakan Paus Leo XIV menampilkan ilustrasi indah dari keempat Injil dalam Perjanjian Baru: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, kata Morrill. Kendati memilih pendekatan debut yang berbeda, dia mengisyaratkan akan meneruskan visi dan reformasi Paus Fransiskus.

Dalam pertemuan perdananya dengan seluruh kardinal sejak terpilih sebagai paus baru, ia menekankan pentingnya menjaga kesinambungan agenda reformasi Gereja Katolik yang telah dirintis Paus Fransiskus, sambil mengajak para rohaniwan senior untuk bersama-sama merawat semangat perubahan.

Paus Leo XIV mengatakan Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April 2025, memiliki visi untuk membuka Gereja Katolik yang selama ini dianggap kaku terhadap dunia modern. Juga, memberi teladan pengabdian total dalam pelayanan. "Mari kita teruskan warisan berharga dan perjalanan ini," ujar Paus Leo XIV pada para kardinal seperti dilansir kanal Global Liputan6.com dari CNA, Sabtu, 10 Mei 2025.

Pertemuan Perdana Paus Leo XIV dengan Para Kardinal

Paus Leo XIV secara khusus menyerukan agar para kardinal memperbarui komitmen terhadap reformasi yang ditetapkan Konsili Vatikan II. Ini termasuk penggunaan bahasa lokal dalam perayaan misa, alih-alih bahasa Latin, serta dorongan kuat menjalin dialog lintas agama.

Dia juga menyoroti fokus Paus Fransiskus pada dialog yang berani dan penuh kepercayaan dengan dunia kontemporer dalam berbagai bentuk dan realitas. Paus Fransiskus menjabat sebagai paus selama 12 tahun dan kerap mendapat kritik dari para kardinal konservatif, yang menilai dia melunakkan doktrin gereja terkait isu-isu, seperti LGBT dan kepemimpinan perempuan.  

Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Prevost dan mencatat sejarah sebagai paus pertama asal Amerika Serikat (AS), relatif belum dikenal di panggung global sebelum terpilih. Dia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Peru sebelum dua tahun terakhir menjabat sebagai pejabat tinggi di Vatikan.

Dia memilih nama kepausannya untuk menghormati Paus Leo XIII (1878–1903), yang dikenal sebagai pembela keadilan sosial, serta pejuang upah dan perlakuan yang adil bagi para pekerja pada masa Revolusi Industri.

Buka Fokum bagi Para Kardinal

Paus Leo XIV menggarisbawahi bahwa gereja kini harus memimpin dalam menghadapi ancaman-ancaman baru terhadap kaum pekerja, seperti kecerdasan buatan (AI). Dia menyebut, AI menghadirkan "tantangan-tantangan baru bagi pembelaan martabat manusia, keadilan, dan tenaga kerja."

Pertemuan dua jam Paus Leo XIV dengan para kardinal berlangsung dalam format berbeda dari para pendahulunya, yang umumnya hanya menyampaikan pidato sementara para rohaniwan lain cukup mendengarkan.

Kali ini, Paus Leo XIV memberi pidato tertulis, lalu membuka forum bagi siapa saja dari para kardinal yang ingin menyampaikan komentar. Itu memberikan kesempatan bagi mereka mengutarakan pandangan dan keprihatinan soal berbagai isu utama yang dihadapi gereja secara global.

Misa Pelantikan Paus Leo XIV dijadwalkan pada Minggu, 18 Mei, pukul 10.00 waktu setempat di Lapangan Santo Petrus. Sebelum pelantikan, iamemiliki jadwal padat untuk membiasakan diri dengan tanggung jawab kepausan. Selain bertemu para kardinal, ia juga akan menemui pers dan mengadakan sesi doa.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |