Jerhemy Owen Galang Dana Rp600 Juta dalam 3 Hari demi Merestorasi Hutan Sumatera

Liputan6.com, Jakarta - Konten kreator lingkungan, Jerhemy Owen, meluncurkan inisiatif penggalangan dana bertajuk "Selamatkan Sumatra, Tanam Pohon Kembali" merespons rentetan bencana, termasuk banjir Sumatera. Kampanye ini disambut luar biasa dari publik dengan donasi Rp600 juta terkumpul hanya dalam waktu tiga hari.

Owen menjelaskan bahwa kampanye ini bertujuan ganda, memberikan bantuan darurat sambil mengatasi akar masalah struktural yang membuat Sumatera rentan terhadap bencana. Ia tidak hanya ingin membantu korban saat ini, tetapi juga memastikan peristiwa serupa dapat diminimalisir di masa depan.

"Karena melihat akar masalah ini gara-gara apa, ya salah satunya adalah karena pohon kita, hutan kita sudah mulai hilang," ungkap Owen kepada Lifestyle Liputan6.com pada Rabu, 10 Desember 2025, menegaskan perlunya tindakan nyata.

Ia menyadari bahwa kegiatan restorasi dan aksi tanam pohon harus dilakukan secepatnya, sebanyak-banyaknya, dan seluas-luasnya. Namun, pelaksanaannya memerlukan perencanaan yang matang, terutama karena tim masih memprioritaskan penyaluran donasi untuk keadaan darurat bencana di beberapa daerah.

"Kita harus mengembalikan hutan kita, memperluas hutan kita lagi, supaya hal-hal seperti ini bisa diminimalisir dan tidak terjadi lagi," tegasnya.

Tekad Owen untuk meluncurkan kampanye penanaman pohon ini semakin diperkuat setelah ia menyaksikan langsung kondisi di lokasi bencana. Ia menemukan tumpukan kayu bekas yang diyakininya sebagai bukti nyata praktik deforestasi yang turut menjadi penyebab tragedi.

Pemandangan tumpukan kayu tersebut menjadi pengingat visual akan peran manusia dalam kerusakan lingkungan dan hilangnya benteng alami pelindung dari bencana. "Tumpukan kayu itu bukan hanya sisa material, tetapi menjadi salah satu bukti kalau banyak pohon kita yang ditebang," katanya.

Dalam mengelola donasi yang terkumpul, Owen sangat menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas. Ia memastikan bahwa dana yang terkumpul tidak tercampur dan didistribusikan sesuai dengan peruntukannya.

"Kebetulan ada dua landing page donasi yang aku buat. Satu yang khusus untuk keadaan darurat (bencana), satu lagi untuk pohon. Jadi, di situ sudah terbagi jelas," jelasnya.

Saat ini, penyaluran bantuan langsung untuk korban bencana masih menjadi fokus utama. Owen menyebutkan bahwa donasi masih terus disalurkan kepada masyarakat yang terdampak di daerah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Setelah fase darurat ini tuntas, barulah dana yang dikhususkan untuk penanaman pohon akan dieksekusi.

Guna memastikan bahwa upaya penanaman pohon berjalan aman, efektif, dan berkelanjutan, Owen memilih untuk berkolaborasi dengan organisasi-organisasi lingkungan yang sudah teruji rekam jejaknya di Sumatera. Ia mengaku pihaknya kini masih memetakan lokasi dan mitra yang akan diajak kerja sama. 

"Kita harus tahu kira-kira yayasan yang seperti apa supaya apa yang kita lakukan ini aman dan sebisa mungkin cari yang sudah terpercaya, yayasan yang terpercaya, lokasi yang terpercaya, dan sudah pernah melakukan penanaman pohon sebelumnya, supaya semuanya benar-benar terjamin," kata Owen.

Mengutip unggahan video Instagran @jerhemynemo pada Rabu, 10 Desember 2025, hingga saat ini, ia telah berkomunikasi dan membuat rencana dengan beberapa mitra potensial, seperti WWF Indonesia terkait program agroforestri di Aceh, HAKA Sumatra yang berpengalaman menanam di lahan milik sendiri di Aceh, dan Hutan Itu ID yang sering menginisiasi kegiatan penanaman pohon.

Target utama penanaman pohon ini mengarah ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), khususnya untuk merestorasi lahan yang sebelumnya dialihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit ilegal. Rencananya, lahan sawit di TNTN akan dibebaskan, dibersihkan, dan ditanam kembali untuk direstorasi fungsinya sebagai hutan alami.

Jenis pohon yang akan ditanam dalam kampanye ini dirancang dengan visi jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada pemulihan ekosistem, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Owen memastikan bahwa pohon yang dipilih adalah pohon hutan atau pohon kayu yang sesuai dengan ekosistem Sumatera. Ia berencana mengombinasikan penanaman dengan konsep agroforestri.

"Kita bisa kombinasikan dari pohon agroforestri, contohnya seperti kopi dan lain-lain. Jadi, ini bisa menambahkan nilai ekonomi juga untuk masyarakat dan warga," jelasnya.

Pendekatan ini adalah strategi kunci untuk menciptakan keberlanjutan. Dengan menambahkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan warga, diharapkan mereka memiliki insentif untuk menjaga hutan tersebut, alih-alih merusaknya. Secara keseluruhan, tantangan terbesar Owen dalam menggalang donasi dari generasi muda saat ini bukanlah pada kurangnya kepedulian, melainkan pada keharusan meyakinkan mereka tentang kredibilitas dan tanggung jawab.

"Jangan sampai dananya ini ke mana-mana dan malah tidak dipergunakan dengan baik. Dan kalau bisa, aku akan mempergunakan dana ini semaksimal-maksimalnya," kata Owen.