INSA Kirim Bantuan untuk Bencana Sumatara lewat Kapal Gratis

2 days ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (DPP INSA) menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana Sumatera, menggunakan layanan kapal PT Meratus yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis.  Bantuan itu dikirimkan melalui pengapalan perdana pada 15 Desember 2025 dalam bentuk logistik dan kebutuhan dasar. Termasuk makanan, air bersih, serta perlengkapan memasak.

"Kami juga mengajak seluruh pemangku kepentingan sektor maritim untuk bersama-sama memperkuat solidaritas nasional dalam menghadapi berbagai tantangan," kata Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, Selasa (16/12/2025).

Adapun pengiriman bantuan melalui kapal ini diberangkatkan menuju Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara untuk mengantarkan bantuan secara langsung ke wilayah terdampak. 

Dukungan pengiriman bantuan kemanusiaan ini juga telah dan masih akan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai perusahaan pelayaran anggota INSA lainnya. Mulai dari PT PELNI, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pertamina International Shipping (PIS), hingga PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL).

Pelindo juga turut memberikan dukungan dengan memfasilitasi akses ke pelabuhan, pembiayaan biaya masuk dermaga, biaya free use bagi kapal-kapal pengangkut bantuan kemanusiaan INSA Peduli, sehingga proses bongkar muat dapat berjalan lebih efisien.

Bantuan Dewan Pengurus Cabang

Selain pusat, Dewan Pengurus Cabang (DPC) INSA juga turut mengerahkan bantuan dari berbagai daerah. Semisal DPC INSA Medan-Belawan, yang menyalurkan bantuan bagi korban bencana di Sumatera Utara.

Berupa 300 dus air minum atau setara dengan 6 ton, guna membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak, khususnya ketersediaan air minum bersih di tengah kondisi darurat. 

Pengiriman Bantuan Bertahap

Lalu DPC INSA Samarinda berkolaborasi dengan KSOP Kelas I Samarinda menggalang donasi kemanusiaan untuk membantu masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatera. 

Kemudian, DPC INSA Palembang memberikan dukungan kapal untuk mengangkut bantuan bencana ke Aceh. Selain pengiriman bantuan logistik, Kapal Express Bahari turut dimanfaatkan sebagai moda transportasi kemanusiaan bersama Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi mobilisasi masyarakat menuju Banda Aceh akibat terganggunya akses darat. 

Hingga saat ini, kapal tersebut telah beroperasi dalam dua tahap pengiriman bantuan yang bersumber dari BNPB dan Pemerintah Aceh.

Pelabuhan Ekspor-Impor Utama Dipindahkan ke Indonesia Timur, Ketua INSA: Potensi Luar Biasa

Sebelumnya, sebuah wacana strategis yang berpotensi besar mengubah lanskap maritim nasional, yakni pemindahan gateway (pelabuhan) ekspor-impor utama ke wilayah Indonesia Timur, kini menjadi topik hangat yang siap didiskusikan secara konstruktif.

Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto, menyambut baik diskusi mengenai wacana ini, melihatnya sebagai peluang emas sekaligus tantangan yang perlu dikaji bersama oleh seluruh pemangku kepentingan.

“Wacana pemindahan gateway ini membuka cakrawala baru yang sangat menarik. Ada potensi luar biasa untuk memperkuat industri domestik kita, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi dengan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru yang dinamis di kawasan timur,” ujar Carmelita.

Ia memaparkan berbagai dampak positif yang dapat diraih, seperti peningkatan signifikan aktivitas bongkar muat, terbukanya ribuan lapangan kerja baru, potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang inovatif, serta geliat positif bagi jasa logistik lokal dan industri pelayaran nasional, termasuk sektor perbaikan dok dan galangan kapal di wilayah timur.

Hal ini, menurutnya, sangat sejalan dengan semangat kebijakan cabotage dan upaya bersama mengoptimalkan utilisasi armada kapal nasional.

Tantangan yang Perlu Diantisipasi

Sembari mengakui adanya tantangan yang perlu diantisipasi, seperti kesiapan infrastruktur dan potensi penyesuaian biaya logistik, Carmelita menekankan, tantangan tersebut dapat diatasi melalui kolaborasi dan perencanaan yang matang.

“Tentu ada aspek-aspek yang perlu kita siapkan bersama, mulai dari infrastruktur pelabuhan hingga kesiapan SDM. Namun, dengan semangat gotong royong dan perencanaan yang baik, kita optimis tantangan ini bisa menjadi peluang untuk perbaikan,” paparnya.

Ketua INSA menyoroti pentingnya pendekatan yang bijaksana, termasuk dalam mengelola dampak terhadap industri manufaktur dan memastikan kelancaran arus barang.

Ia menyarankan perlunya kajian mendalam dan dialog terbuka untuk merumuskan solusi terbaik, seperti kemungkinan penerapan kebijakan berbeda antara entry point bahan baku dan barang jadi, serta penguatan sistem pengawasan untuk menjaga integritas jalur perdagangan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |