Gaya 7 Kontestan Miss International 2025 dari Asia Tenggara di Babak Seleksi Pendahuluan, Berbalut Gaun Malam

Liputan6.com, Jakarta - Atmosfer kompetisi memuncak di Tokyo Dome City Hall saat babak closed-door Preliminary Competition Miss International 2025 digelar pada Selasa, 25 November 2025. Hanya berjarak dua hari dari malam penobatan, yakni, Kamis, 27 November 2025, panggung ini menjadi saksi bisu pertarungan sengit para finalis, khususnya bagi kontingen dari Asia Tenggara (ASEAN). 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ASEAN merupakan "kawah candradimuka" atau kawasan paling kompetitif di dunia pageant saat ini, dengan wakil dari setiap negara selalu datang dengan persiapan super matang dan standar estetika tertinggi. Dalam sesi penilaian tertutup yang krusial ini, para ratu kecantikan dari kawasan tropis tersebut tampil habis-habisan memamerkan gaun malam andalan mereka. 

Bukan sekadar peragaan busana, momen ini adalah strategi visual pamungkas untuk membuktikan siapa yang paling layak mengenakan mahkota Mikimoto dengan memadukan keanggunan, kemewahan, dan karakter budaya masing-masing. Berikut adalah bedah gaya para kontestan Miss International 2025 dari ASEAN dalam balutan gaun yang sukses mencuri perhatian juri:

1. Indonesia

Dalam unggahan Instagram @officialputeriindonesia, gaun yang dikenakan Melliza Xaviera Putri Yulian itu terinspirasi dari bunga Camelia japonica yang mekar di musim paling keras. Dengan nuansa warna pink keunguan yang lembut namun berkilau tegas, gaun ini menceritakan kisah seorang wanita yang melangkah ke tanah asing dengan kepala tegak.

Setiap lekuk gaun menyuarakan perjuangan: bagaimana seorang wanita belajar bertahan tanpa menyerahkan keanggunannya. Ini adalah simbol adaptasi dan kekuatan untuk mekar dengan indah dan menantang, layaknya Camellia yang tetap tegak meski diterpa badai.

Dalam unggahan akun Instagram @bb.myrnaesguerra, Myrna Esguerra bersinar dalam warna Matahari yang cemerlang pada bendera Filipina, melambangkan kehidupan, harapan, dan kecemerlangan abadi semangat orang Filipina. Korsetnya merupakan perpaduan menakjubkan antara motif Solihiya yang disulam tangan dan detail Kalado yang halus, menyatukan dua pilar kerajinan tangan Filipina.

Sulamannya memancar keluar dalam komposisi sinar matahari, memantulkan delapan sinar matahari Filipina. Efek keseluruhannya adalah pancaran cahaya dan warisan, sebuah gaun yang mewujudkan kehangatan matahari Filipina, kerumitan tenun Solihiya, dan kelembutan abadi seni Kalado. Ini adalah penghormatan yang tinggi dan membanggakan terhadap identitas Filipina yang disajikan dengan kehalusan internasional.

3. Thailand

Kilau Harapan dan Kebanggaan, itulah arti dari desain gaun yang dikenakan wakil Thailand Jarupiya Boribalburibhand. Ia tampil memukau dalam balutan gaun bernuansa biru muda keperakan (icy blue/silver).

Gaun ini dirancang dengan material sheer (transparan) yang dilapisi dengan detail payet vertikal yang rumit, menciptakan ilusi kaki jenjang dan postur yang agung. Gaun ini bukan sekadar busana, melainkan representasi dari harapan, mimpi, dan semangat Thailand yang dibawa dengan penuh rasa syukur ke panggung internasional, seperti yang dijelaskan akun Instagram @noniejbal.

Kieu Duy @kieuduy.hhqgvn24 mewakili Vietnam di Miss International 2025, salah satu dari empat kontes kecantikan besar di dunia. Ia tampil mengenakan gaun "Beras Putih", terinspirasi oleh biji-bijian yang melambangkan kemurnian dan vitalitas abadi dalam budaya Vietnam.

Siluet halter-neck ini dihiasi kristal dan mutiara, menciptakan efek berkilauan yang mengingatkan pada butiran padi yang berkilau di bawah lampu panggung. Bagian belakang yang terbuat dari jaring halus membangkitkan citra hamparan padi yang bergoyang tertiup angin, menambah kesan elegan dan luwes.

Gaun tersebut menonjolkan kecantikan Kieu Duy yang halus sekaligus menyampaikan kisah asal-usul dan warisan, nilai-nilai yang ia bawa dalam perjalanannya ke panggung internasional.

The Ballerina's Reflection, gaun putih keperakan yang dikenakan Allyson Ee di ajang tersebut. Didesain La Rosa Studio PH, payet gaun itu memberi efek berkilauan, seperti permukaan air yang tenang atau es yang elegan.

Aksen bulu-bulu panjang yang menjuntai dari bagian lengan hingga menyapu lantai memberikan sentuhan dramatis namun lembut. Potongannya mengikuti lekuk tubuh  dengan belahan kaki yang sopan, menciptakan ilusi tubuh yang jenjang dan ramping. Dalam caption-nya, ia menyebutkan tida pesan utama:

• A ballerina’s grace" (Keanggunan Balerina): Ini merujuk pada detail bulu-bulu halus pada gaunnya yang mengingatkan pada kostum Swan Lake seorang balerina. Ia ingin menampilkan sisi yang lembut, artistik, dan penuh ketenangan dalam setiap gerakannya di panggung.
• "A queen’s strength" (Kekuatan Ratu): Di balik kelembutan visualnya, gaun ini (yang biasanya berat karena manik-manik penuh) melambangkan ketangguhan mental seorang ratu. Ia berdiri tegak dengan percaya diri, menunjukkan bahwa kelembutan bukan berarti kelemahan.
• "A reflection that finally feels true" (Pantulan yang terasa nyata): Ini adalah poin paling emosional. Allyson menyiratkan bahwa gaun ini adalah representasi paling jujur dari dirinya (authenticity). 

Dalam unggahan @Missinternasional.myanmar dari perkenalan yang kuat hingga wawancara yang tenang, Nan Inzali mewakili negaranya berjalan memasuki ruangan dengan percaya diri, kecerdasan, dan keaslian. Setiap ratu membawa percikannya sendiri - warna-warna berani, kisah-kisah budaya yang memukau, dan advokasi yang menginspirasi yang mengingatkan kita mengapa kontes kecantikan ini lebih dari sekadar kecantikan tujuannya, gairahnya, dan persaudaraan globalnya.

7. Singapura

Dalam unggahan Instagram @tanishataan, Miss Internasional Singapore 2025 sebelum ajang preliminary mengunggah foto yang mengenakan gaun berwarna soft pink yang identik dengan kesan muda, feminin, dan romantis. Aksen lipatan bergelombang di bagian dada memberikan volume dan kesan ceria, berbeda dengan kontestan lain.

Penggunaan sarung tangan transparan yang dipenuhi Payet senada memberikan sentuhan klasik namun tetap kekinian. Gaun ini dipenuhi payet dengan pola menyerupai dedaunan atau ranting yang menjalar, memberikan kesan organik dan natural. 

"I feel exactly like myself in this gown… The moment on stage felt amazing!" tulisnya dalam kolom keterangan.