Liputan6.com, Jakarta - Kabar kurang menyenangkan datang dari musisi Mohammad Istiqamah Djamad atau lebih dikenal sebagai Is Pusakata. Dia mengaku diusir petugas stadion saat menonton laga semifinal Liga Champions antara Paris Saint-Germain atau PSG vs Arsenal di Parc des Princes, Paris, Prancis.
Insiden pengusiran itu diyakini Is karena dirinya memakai jaket Arsenal. Mantan vokalis grup Payung Teduh itu memang dikenal sebagai fans klub asal Inggris tersebut. "Karena aku fans Arsenal, aku diusir dari PSG stadium oleh semua petugas PSG," ungkap Is dikutip dari unggahan di Instagramnya, Kamis, 8 Mei 2025.
Ia measa kecewa dan menilai perlakuan petugas sangat tidak adil. Sebagai pecinta bola, Is Pusakata bahkan mengunggah foto tiket pertandingan yang dibelinya langsung lewat situs resmi PSG.
"Di luar soal faktor keamanan atau apapun dari peristiwa pengusiran dari dalam stadion yang saya alami semalam. Tiket official ini tidak dianggap oleh petugas di stadion semalam," tulis Is di unggahan lainnya.
Parahnya lagi, tiket pertandingan PSG vs Arsenal miliknya dianggap palsu oleh salah satu petugas. Is mendapat perlakuan cukup kasar karena ditarik keluar dari stadion oleh petugas yang berjaga. Is juga diteriaki karena dirinya fans Arsenal oleh para petugas.
"Kalau itu dilakukan sesama pendukung tidak apalah, masih saya maklumi. Namun, dilakukan oleh petugas dan usher, apakah wajar dan bisa ditolerir?" tulisnya.
Laga semifinal kedua ini dimenangkan PSG dengan skor akhir 2-1. Tim asuhan Luis Enrique tersebut berhak maju ke babak final. Nantinya, Paris Saint-Germain akan berhadapan dengan Inter Milan yang sukses menundukkan Barcelona di semifinal.
Konser Is Pusakata di Eropa
Meski mengalami perlakuan kurang mengenakkan, Is tidak mau memperpanjang masalah itu karena ada kegiatan lain yang harus dijalaninya. Saat dihubungi Lifestyle Liputan6.com, Is bercerita bahwa ia pergi ke Paris bukan hanya untuk menyaksikan pertandingan Liga Champiopns, namun juga menggelar tur di beberapa negara Eropa
Selain permah tampil di Malaysia, Pusakata ingin membawa musiknya terbang jauh hingga ke seberang benua. Misi perjalanannya kali ini bertajuk "Pusakata Jelajah Eropa 2025" yang diselenggarakan mulai awal Mei 2025.
Daftar kota yang disambangi Pusakata adalah:
- 2 Mei 2025: Hamburg, Jerman
- 4 Mei 2025: Almere, Belanda
- 8 Mei 2025: Paris, Perancis
- 10 Mei 2025: Bulle, Swiss
- 16 Mei 2025: Praha, Republik Cekoslowakia
"Selain memperkenalkan karya-karya pada lingkungan yang lebih luas dan beragam, tur Pusakata kali ini juga sebagai ajang pelepas rindu bagi warga Indonesia pendengar setia Pusakata yang tinggal di Eropa," terang Is saat dihubungi pada Jumat, 9 Mei 2025.
Ia berharap, dalam perjalanan ini, Pusakata dapat sedikit mengobati rindu warga Indonesia pada Tanah Air dan bisa jadi stimulan kelahiran album ketiga Pusakata yang saat ini masih dalam proses rekaman.
"Saya ingin menjelajah dan mengarung waktu bersama kawan semua. Bercerita dan melantunkan bait-bait nada pada tur Pusakata Jelajah Eropa 2025, mulai dari bab pertama perjalanan hingga bab-bab berikutnya di kota kawan semua berada," tuturnya.
Berawal darii Lagu Akad
Nama Is mulai dikenal luas lewat lagu "Akad" yang diciptakannya saat masih tergabung dalam grup Payung Teduh. Lagu fenomenal itu kemudian dijadikan judul film drama dan keluarga karya sutradara Reka Wijaya.
Diakui Is, lagu "Akad" jadi soundtrack dengan aransemen baru. Nyawa lagu "Akad" yang sebelumnya ada di beat yang dinamis dan melodi trompet digantikan nuansa baru agar dapat selaras dengan mood di film tersebut.
"Karena kebutuhannya untuk film, orang pasti biasalah cinta lama pasti kebawa terus kan, bentuk lagu lama itu. Saya ganti trompet, itu saya buang, itu untuk mengukur kemampuan kalian menerima sesuatu yang tidak selalu sesuai keinginan kalian," kata Is saat ditemui usai konferensi pers peluncuran poster dan trailer film "Akad" di Jakarta pada Desember 2021 lalu, mengutip kanal Showbiz Liputan6.com.
"Yang saya pertahankan (di lagu 'Akad' versi terbaru) hanya string session saja karena itu yang paling khas," tambahnya. Selama proses pembuatan versi baru dari lagu "Akad" tersebut, Is mengaku mengalami banyak tantangan, di antaranya bagaimana mengemas musik dan memainkan semua instrumen sendirian di masa pandemi.
Is dan Soundtrack Film Akad
"Memainkan semua instrumen dan mengerjakan secara remote system dengan tim produksi lainnya adalah sebuah perjalanan yang sangat berarti dan unik bagi karier bermusik saya," ujarnya. Is juga mengatakan, dia awalnya tidak berpikir membuat komposisi baru dari lagu "Akad" dalam waktu dekat, yakni hanya empat tahun sejak pertama kali rilis.
"Ternyata, perjalanan lagu yang bagi saya luar biasa ini menemukan kesempatan untuk lahir kembali dalam wajah yang berbeda," kata dia. "Semoga lagu ini tetap memberikan rasa dan nuansa yang indah bagi siapapun yang mendengarkannya."
Film "Akad" sendiri merupakan film drama percintaan dan keluarga yang terinspirasi dari lagu ciptaan Is, menceritakan seorang wanita bernama Indira (Indah Permatasari) yang terus didesak untuk segera menikah oleh sang ayah. Di film ini, Indira diceritakan sebagai wanita mandiri yang merasa tidak perlu menikah dan membangun rumah tangga.
Di sisi lain, ayahnya ingin Indira bisa segera menikah agar kelak tidak merasa kesepian seperti dirinya. Film yang dibintangi Kevin Julio, Indah Permatasari, Mathias Muchus, dan Nino Fernandez ini mengambil latar di Jakarta dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, dan tayang pada Februari 2022.