Australia hingga Inggris Rilis Peringatan Perjalanan ke Indonesia Buntut Banjir Bandang Sumatera

Liputan6.com, Jakarta - Banjir Sumatera yang melanda tiga provinsi: Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, membuat sejumlah negara merilis peringatan perjalanan ke wilayah terdampak di Indonesia. Smartraveller—portal saran perjalanan resmi pemerintah Australia—telah mengeluarkan peringatan terkait cuaca tidak hanya untuk Indonesia, namun juga Filipina dan Sri Lanka.

Masyarakat Indonesia tengah bekerja keras membersihkan lumpur dari jalanan dan rumah-rumah yang terendam banjir akibat Siklon Senyar, melansir SBS, Sabtu (6/12/2025).

Siklon ini merupakan salah satu dari badai dahsyat lainnya, termasuk Siklon Ditwah, Topan Koto, dan hujan monsun yang baru-baru ini melanda Asia Selatan dan Tenggara, menghancurkan sebagian besar wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Sri Lanka, serta menewaskan ratusan orang.

Indonesia terdampak sangat parah dengan lebih dari 700 orang tewas, sedikitnya 500 orang dilaporkan hilang, dan lebih dari satu juta orang mengungsi. Warga Pidie Jaya, Aceh, mengatakan pada SBS News bahwa mereka "membutuhkan lebih banyak bantuan."

"Saya tinggal di sini sejak kecil. Saya lahir di sini. Hati saya hancur. Bahkan mata saya tidak bisa menangis lagi. Saya kehilangan segalanya," kata Junita Sari, warga Pidie Jaya.

Peringatan Smartraveller menyatakan bahwa hujan lebat telah menyebabkan banjir besar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk destinasi wisata populer, termasuk Bali dan Jabodetabek, mengganggu transportasi dan membuat area banjir berbahaya untuk dimasuki. Wisatawan diminta mengecek berita lokal sebelum berwisata di Indonesia.

Per 28 November 2025, Amerika Serikat (AS) merilis peringatan perjalanan ke Indonesia. Merujuk situs web Kedutaan Besar AS di Indonesia, pihaknya meminta warga AS memantau berita lokal untuk mendapatkan informasi terbaru, terutama "jika Anda berencana melakukan perjalanan udara selama peristiwa ini."

"Beri tahu teman dan keluarga tentang keselamatan Anda. Lalu, hindari bepergian dan aktivitas lain di Sumatra Utara," imbuhnya Pelancong AS juga diminta punya "rencana evakuasi yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah AS."

"Kunjungi akun X Badan Penanggulangan Bencana Indonesia untuk berita dan panduan lokal lebih lanjut," mereka menyarankan.

Awal minggu ini, peringatan serupa dirilis pemerintah Inggris. Kementerian Luar Negeri Inggris (FCDO) mengimbau warganya menunda perjalanan ke wilayah terdampak banjir di Indonesia dan India.

"Siklon Ditwah diperkirakan akan membawa hujan lebat ke pesisir Tamil Nadu, termasuk Chennai, pada 30 November dan 1 Desember (2025)," tulis pihaknya.

Menurut FCDO, siklon tropis berpotensi merusak bangunan, menumbangkan pohon, serta mengganggu layanan listrik dan telekomunikasi. Kini, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan, TNI Angkatan Udara menyiapkan langkah untuk menggelar operasi modifikasi cuaca guna meredam curah hujan di Sumatra menjelang akhir Desember 2025.

Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Sumatra, terkhusus di tiga titik terjadinya banjir bandang, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

"Memang (operasi modifikasi cuaca) itu dibutuhkan di daerah-daerah bencana sehingga kondisi dan situasi di daerah bencana itu tidak semakin memburuk dan tidak menyulitkan proses evakuasi," kata Freddy saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 5 Desember 2025, seperti dilansir kanal News Liputan6.com dari Antara.

Freddy menjelaskan pihaknya telah menyediakan ragam alutsista yang dibutuhkan untuk operasi modifikasi cuaca, seperti pesawat angkut dan alat pendukung lainnya. TNI juga akan berkoordinasi dengan BMKG, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menjalankan operasi modifikasi cuaca tersebut.

Dengan adanya upaya operasi modifikasi cuaca, Freddy optimistis curah hujan tinggi dapat dihindari sehingga proses pendistribusian logistik dan evakuasi korban terdampak bencana dapat berjalan dengan maksimal. Mengenai kapan persisnya operasi modifikasi cuaca​​​​​​​ tersebut akan dilakukan jajaran TNI, Freddy tidak menjelaskan dengan rinci.

Per Sabtu pagi (6/12/2025), jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Sumatera telah mencapai 883 jiwa. Data ini terus diperbarui seiring berlangsungnya proses pencarian dan evakuasi.