Anti-Panik, Panduan Liburan Aman dengan Anak dan Remaja Menurut Pakar Perjalanan

Liputan6.com, Jakarta - Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bagi Anda yang akan memanfaatkannya untuk bepergian bersama keluarga, persiapan harus dilakukan sejak awal, terutama yang bepergian membawa anak dan remaja. Tidak semata perlengkapan yang harus dibawa, seluruh anggota keluarga juga harus disiapkan mentalnya. Kapan waktu yang tepat menurut pakar perjalanan?

Pakar perjalanan merekomendasikan seminggu sebelum keberangkatan, percakapan seputar perjalanan sudah dilakukan. Gunakan waktu tersebut untuk meninjau rencana perjalanan (itinerary) bersama anak-anak Anda, termasuk tujuan, lama tinggal, dan moda transportasi yang akan digunakan. Lakukan percakapan tersebut secara bertahap dan berulang agar mereka mendengar setiap detail lebih dari satu kali dan dengan berbagai cara.

Mengutip CNA, Selasa, 18 November 2025, Eli Harwood, seorang terapis berlisensi dan penulis buku Raising Securely Attached Kids, mengatakan bahwa anak-anak di bawah usia 6 tahun merespons dengan baik terhadap visual, sajak, atau musik, dan pengulangan sangat penting pada usia ini. Jelaskan detail seperti cara menemukan petugas polisi, termasuk seperti apa seragam yang mereka kenakan di tempat tujuan, atau mencari orang dewasa yang aman untuk dimintai bantuan.

Cynthia Matthews von Berg, kreator blog perjalanan keluarga Sharing the Wander, menyarankan, "Salah satu hal yang menurut saya sangat membantu anak-anak adalah mencari ibu-ibu yang membawa anak."

Untuk anak-anak usia 6 hingga 9 tahun, beralihlah ke penyampaian fakta secara lugas dan tanggapi kebutuhan mereka untuk memahami alasannya. "Seiring bertambahnya usia dan mereka menganggap hal ini norak, libatkan mereka dalam proses pemecahan masalah," kata Harwood.

Sementara pendekatan pada remaja yang biasanya memiliki rentang perhatian pendek, Harwood menyarankan untuk menyajikan pedoman perjalanan dalam diskusi singkat atau dengan lembar fakta yang bisa mereka baca sendiri. Orangtua juga harus mempelajari keamanan area tempat keluarga akan menginap bagi anak-anak. Pastikan ponsel semua orang memiliki paket data internasional jika bepergian ke luar negeri. 

Beri label pada pakaian, mantel, dan ransel anak-anak Anda. Pertimbangkan gelang identitas keluarga yang mencantumkan nama dan nomor telepon orang tua, serta alergi atau kondisi medis apa pun.

Berikutnya, ingatkan anak-anak kecil tentang aturan standar, yakni jangan berkeliaran atau berbicara dengan orang asing. Aturan baru juga bisa mencakup tidak berjalan di tempat tertentu setelah gelap, tetap berada di area yang disepakati, atau berani berbicara ketika suatu situasi membuat mereka tidak nyaman.

Beri tahu anak-anak bahwa tidak apa-apa menggunakan "suara keras" mereka di tempat umum yang ramai dan berisik, dan berteriak jika mereka tidak dapat menemukan Anda.

Semua anak harus hafal setidaknya satu nomor telepon orangtua. Ponsel semua orang harus tetap menyala setiap saat, dengan geolokasi diaktifkan. Anak-anak harus menjaga tas mereka tetap tertutup ritsleting dan berada di depan mereka, serta menyimpan ponsel dan earbud mereka untuk menghindari gangguan. Pertimbangkan untuk memasang perangkat pelacak ke ransel, pakaian, atau bahkan sepatu.

Jika remaja akan pergi sendiri saat bepergian, aturan keselamatan dari rumah harus tetap berlaku. Paul DelPonte, direktur eksekutif National Crime Prevention Council, mengatakan bahwa sebelum masuk ke kendaraan layanan transportasi online, mereka harus memeriksa aplikasi untuk memastikan pelat nomornya benar dan bertanya kepada pengemudi namanya.

Hal ini untuk memastikan mereka masuk ke mobil yang tepat dengan pengemudi yang benar, sebagai lapisan keamanan tambahan saat mereka menjelajahi area baru secara mandiri. Aturan ini membantu mereka tetap waspada terhadap lingkungan sekitar mereka.

Orang dewasa harus memastikan adanya kejelasan tentang siapa mengawasi anak yang mana. Sangat umum terjadi setiap orangtua berasumsi bahwa pasangan merekalah yang sedang mengawasi.

Minta anak-anak Anda menghafal nama hotel atau alamat Airbnb. Ambil foto kartu nama hotel, nomor kamar dan bagikan ke semua ponsel keluarga. 

Sebelum berangkat setiap hari, ambil foto keluarga dengan ponsel sehingga Anda memiliki catatan tentang apa yang dikenakan anak-anak jika mereka tersesat. Mintalah semua orang mengenakan pakaian berwarna cerah agar Anda mudah melihat mereka di tengah keramaian. 

Jika Anda bepergian dengan lebih dari satu anak, buatlah sistem pertemanan (buddy system). Untuk anak-anak yang lebih besar dan remaja, Ned Clark, wakil presiden senior Travel For Teens, menyarankan "kebebasan yang diawasi" membawa mereka ke tempat yang ingin mereka tuju dan tetap berada di area tersebut, memberi mereka ruang tanpa terus-menerus mengawasi.

Rencanakan apa yang harus dilakukan jika Anda dan anak-anak terpisah. Untuk lokasi yang sibuk, pilih titik pertemuan yang mudah dikenali, dapat diakses, dan mudah diingat. Tunjukkan titik tersebut lebih dari sekali agar melekat di ingatan mereka.

Pilih tempat yang jauh dari pintu, karena area tersebut cenderung ramai, dan Anda tidak ingin anak-anak berkeliaran ke jalan. Jika Anda berada di tempat umum dan tidak dapat menemukan anak Anda, Matthews von Berg menawarkan nasihat sederhana: Bersikaplah keras.

"Kita semua punya kecenderungan untuk panik secara diam-diam dan melihat sekeliling... Tapi hal terbaik untuk dilakukan adalah benar-benar bersuara keras dan berkata, ‘Saya tidak dapat menemukan anak saya yang berusia 6 tahun! Dia memakai T-shirt hijau."

Transportasi umum menimbulkan kesulitan tersendiri, jadi rencanakan hal ini secara khusus untuk menghindari insiden. Untuk menghindari terpisah dari rombongan, tinjau kembali berapa banyak pemberhentian yang akan Anda lewati dan di mana Anda akan turun. Selalu ingatkan anak-anak untuk tetap bersama Anda.

Jika ada dua orang dewasa yang bepergian, minta satu orang ditempatkan di depan anak-anak dan satu lagi di belakang mereka. Strategi ini menciptakan 'lapisan' pelindung di sekitar anak-anak. Jika hanya ada satu orang dewasa, Matthews von Berg menyarankan agar anak-anak naik terlebih dahulu di depannya yang mengurangi kemungkinan ada orang yang tertinggal saat pintu akan menutup.

Para ahli setuju bahwa jika seorang anak tertinggal di pemberhentian ketika keluarga naik atau salah turun sementara seluruh keluarga tetap di dalam kendaraan, anak tersebut harus menunggu di sana sampai orangtua datang menjemput mereka. Anda harus memberitahukan skenario ini kepada mereka sebelumnya.

Jika seorang anak tetap berada di dalam kendaraan ketika seluruh keluarga turun, Matthews von Berg menyarankan untuk memberi tahu mereka, "Turun di pemberhentian pertama dan jangan bergerak." Jika terlalu banyak waktu berlalu, seperti dua atau tiga bus atau kereta yang lewat, dan mereka masih sendirian, mereka harus meminta bantuan kepada orang yang tepat, seperti petugas keamanan atau staf transportasi.