5 Tips Mengolah Daging Kurban dengan Teknik Marinasi Bumbu Steak

Liputan6.com, Jakarta - Iduladha atau hari raya kurban sudah di depan mata. Muslim seluruh dunia yang merayakannya tentu sudah menanti Iduladha untuk memantapkan diri berkurban dan berkumpul bersama keluarga.

Di Indonesia masyarakat akan mengolah daging kurban menjadi berbagai hidangan. Namun untuk perayaan kali ini Anda bisa membuat hidangan kurban jadi lebih spesial dengan memakai teknik marinasi daging steak.

Mengutip dari laman The Daily Meal, Rabu, 4 Juni 2025, rahasia untuk sepotong daging sapi yang lezat dan juicy adalah bumbu marinasi yang dibuat dengan baik. Langkah ini penting, tapi banyak orang melewatkannya. Bahkan bahan yang sederhana dan biasa saja seperti garam dapat mengeluarkan rasa daging yang lembut dan membumbuinya dengan baik.

Sama seperti air garam asin dapat memberikan efek luar biasa pada potongan daging kecil, garam juga melunakkan daging sapi, memastikan setiap gigitan meleleh di mulut Anda dengan sempurna. Selain itu, garam juga meningkatkan bagian luar daging, memberikan warna cokelat keemasan yang kaya. Namun, marinasi tidak hanya tentang garam. 

Menurut Fares Kargar, pemilik dan kepala koki Debar Restaurant and Bar, bumbu rendaman daging sapi yang lengkap berdiri di atas empat pilar—minyak, asam, perasa, dan garam. Rasio dan kombinasi bahan-bahan ini memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas daging sapi Anda, mengubahnya dari biasa menjadi luar biasa.

Kargar juga memberikan tips marinasi sebagai berikut:

1. Memilih Bahan yang Tepat

Memulai marinasi daging dengan minyak, yang berfungsi sebagai pembawa rasa dan membantu melapisi daging, serta memastikan distribusi bumbu yang merata. Minyak netral seperti minyak biji anggur atau minyak zaitun adalah pilihan yang baik karena rasanya yang lembut dan serbaguna. Minyak alpukat dan minyak kanola juga merupakan alternatif yang baik di antara minyak netral.  

2. Elemen Asam 

Untuk elemen asam, Kargar merekomendasikan cuka balsamic. Anda tetap bisa menemukan cuka balsamic yang halal di supermarket. Asam dari cuka ini membantu memecah jaringan dalam daging, membuatnya lebih empuk.

Cuka balsamic menambah nada dasar yang kompleks dan manis pada hidangan, selain itu Anda juga bisa menambahkan rosemary, bawang putih, dan lada hitam. Aroma seperti pinus rosemary dan rasa tanahnya berpadu dengan baik dengan steak.

Pilihan lainnya yang gampang adalah bawang putih dan lada hitam, pilihan klasik. Kedua bumbu ini tidak pernah gagal untuk meningkatkan rasa steak ketika dihidangkan. 

4. Mengatur Waktu Marinasi

Memahami korelasi antara potongan steak dan waktu marinasi dapat menyelamatkan Anda dari banyak dilema. Steak tanpa tulang seperti top sirloin, filet mignon, atau flank steak membutuhkan waktu marinasi yang lebih singkat.

Kargar menyarankan waktu satu hingga 12 jam untuk potongan ini. Sebaliknya, steak dengan tulang seperti T-bone atau porterhouse dapat dimarinasi lebih lama, hingga 24 jam, karena tulang dapat mencegah bumbu meresap sepenuhnya ke dalam serat daging.

Kesalahan umum yang dilakukan banyak orang adalah tidak merendam daging sepenuhnya dalam bumbu dan tidak menyegelnya dalam wadah kedap udara atau kantong yang dapat ditutup kembali. Ini adalah langkah penting untuk memastikan konsistensi rasa.

Saat ini banyak plastik kedap udara yang dijual di pasaran untuk menyimpan sayur maupun daging. Anda dapat menggunakannnya juga sebagai tempat marinasi daging agar aroma bumbu marinasi bisa lebih awet dan meresap ke dalam dagingnya. 

Perlu diketahui, meskipun Anda selalu bisa menambahkan sedikit kreativitas dan membuat bumbu khas sendiri tapi bahan-bahan dan teknik ini dapat menjadi titik awal Anda untuk menyiapkan bumbu yang sempurna untuk steak di rumah. Dengan mengikuti panduan ini, dapat dipastikan bahwa setiap potongan steak dari daging kurban olahan yang Anda sajikan akan menjadi sajian terbaik di meja makan.