11 Rekomendasi Tempat Makan Soto Legendaris di Semarang, Kuliner Favorit 2025

Liputan6.com, Jakarta Semarang tidak hanya terkenal dengan julukan “Kota Lumpia”, tetapi juga kaya dengan tradisi soto yang sudah diwariskan turun-temurun — warung-warung soto legendaris itu tak hanya bertahan oleh waktu, tetapi juga menjaga cita rasa khas yang sulit dilupakan.

Meskipun zaman terus berkembang, deretan warung soto klasik tetap ramai dikunjungi baik oleh warga lokal maupun pengunjung dari luar kota, menunjukkan bahwa soto Semarang bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari warisan kuliner yang hidup.

Artikel ini merangkum 11 rekomendasi warung soto legendaris di Semarang yang sampai kini tetap buka dan menjadi favorit banyak orang — lengkap dengan alamat dan keunikan masing-masing — supaya kamu bisa merencanakan “soto tour” bila berkunjung ke sana.

Soto Bangkong dikenal sebagai salah satu warung soto tertua dan paling legendaris di Semarang, dengan sejarah panjang sejak pertengahan abad ke-20. Kuahnya yang bening dan ringan, dipadukan dengan suwiran daging, tauge dan bihun serta pelengkap seperti tomat dan lauk tambahan menjadikannya favorit untuk sarapan atau makan pagi.

Rasa kaldu ayam yang lembut dan bumbu ringan membuat setiap mangkuk terasa segar — cocok untuk pemula yang baru mencoba soto khas Semarang.

Warung ini terus dipertahankan hingga sekarang, membuat Soto Bangkong tetap relevan bagi generasi baru maupun pelanggan lama yang nostalgia dengan citarasa otentik.

Alamat: Ruko Bangkong Plaza, Jl. Brigjen Katamso No. 1, Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang.

Soto Bokoran 1949 menjadi bagian dari warisan kuliner Semarang sejak diperkenalkan pada 1949, sehingga sudah melewati beberapa generasi dan menjadi saksi perubahan zaman. Kuah sotonya khas kecokelatan — hasil campuran kuah sate — membuat rasanya berbeda dibanding soto dengan kuah bening biasa.

Isian umumnya berupa suwiran ayam kampung, bihun atau tauge, nasi, dan taburan bawang goreng, sehingga memberikan sensasi hangat dan nikmat, terutama bagi pencinta rasa gurih-rempah.

Lauk tambahan seperti tempe goreng, sate dan perkedel menjadikan sajian di Soto Bokoran lebih lengkap dan cocok bagi yang ingin makan kenyang.

Alamat: Jl. Plampitan No. 55, Bangunharjo, Semarang Tengah, Kota Semarang.

Soto Ayam Pak Man terkenal karena konsistensi rasa dan pelayanan, menjadikannya favorit tidak hanya warga biasa tetapi juga pengunjung dari berbagai kalangan. Seporsi soto di sini berisi nasi atau bihun, suwiran ayam, tauge, tomat, potongan daun bawang, dan kuah bening dengan rasa gurih yang lembut, membuatnya cocok untuk sarapan maupun makan siang.

Suasana warung yang sederhana namun nyaman, serta harga terjangkau menjadikannya pilihan praktis bagi siapa saja yang ingin menikmati soto khas Semarang dengan mudah.

Keberadaan Soto Ayam Pak Man sampai sekarang menunjukkan bahwa resep soto sederhana — dengan kuah bening dan bahan segar — tetap diminati generasi sekarang.

Alamat: Jl. Pamularsih Raya No. 32, Salamanmloyo, Semarang Barat, Kota Semarang.

Soto Ayam Dargo Pak Wito dulunya memulai usahanya di kawasan Dargo dan kini telah berevolusi menjadi jaringan beberapa cabang di berbagai titik kota Semarang. Kuah sotonya cenderung bening dengan aroma rempah yang khas, dipadu suwiran ayam, bihun atau tauge, daun bawang, dan taburan bawang goreng untuk menambah kedalaman rasa.

Kelebihan dari warung ini adalah fleksibilitas — kamu bisa menambahkan berbagai lauk pelengkap seperti sate atau gorengan untuk membuat makan jadi lebih lengkap dan memuaskan.

Keberadaan banyak cabang dan rasa yang konsisten membuat Soto Ayam Dargo Pak Wito tetap menjadi andalan bagi pecinta soto di Semarang.

Alamat: Jl. Hasanudin Raya, Plombokan, Semarang Utara, Kota Semarang.

Soto Neon Pak Nie memiliki sejarah unik: awalnya dijajakan dengan gerobak keliling yang diterangi lampu neon — dari sanalah nama “Neon” berasal — sebelum akhirnya menetap di lokasi permanen. Kuah sotonya cenderung kecokelatan dan gurih, dengan suwiran ayam, tauge atau bihun, daun bawang, serta taburan bawang goreng; kadang tersedia potongan jeruk nipis untuk sensasi segar.

Keaslian rasa dijaga dengan menggunakan kaldu ayam kampung dan rempah tradisional tanpa penyedap buatan, sehingga memberikan rasa autentik dan alami khas soto klasik.

Variasi lauk dan menu tambahan seperti tahu gimbal atau gorengan membuat Soto Neon menjadi tempat populer untuk santapan ringan atau santai sore hari.

Alamat: Jl. Pringgading No. 16, Brumbungan, Semarang Tengah, Kota Semarang.

Soto Ayam Pak Muri mulai dikenal sejak 1986 dan tetap mempertahankan resep tradisionalnya meskipun telah berjalan puluhan tahun, sehingga menjadi pilihan stabil bagi mereka yang mencari rasa soto autentik. Seporsi soto di sini biasanya terdiri dari suwiran ayam kampung, nasi atau bihun, kuah gurih, serta taburan bawang goreng — sederhana tapi mengena di selera.

Kelebihan dari warung ini adalah porsi yang pas dan harga terjangkau, menjadikannya pilihan favorit untuk sarapan atau makan siang bagi pekerja maupun mahasiswa.

Konsistensi rasa dan reputasi panjang membuat Soto Ayam Pak Muri tetap relevan bahkan di tengah banyaknya warung modern bermunculan.

Alamat: Jl. Ki Mangun Sarkoro, Karangkidul, Semarang Tengah, Kota Semarang.

Soto Selan menjadi primadona bagi banyak warga Semarang yang mencari sarapan ringan — kuahnya yang agak kecokelatan dan aroma kaldu ayam kampung serta rempah terasa kuat tanpa tambahan penyedap buatan. Seporsi umumnya diisi suwiran ayam, tauge atau kol, bihun atau soun, dan taburan bawang goreng.

Pelengkap lauk seperti tempe goreng, sate, perkedel, atau bakwan jagung membuat soto di sini cocok bagi mereka yang ingin makan dengan porsi mengenyangkan namun tetap sederhana.

Dengan rasa yang konsisten dan suasana warung yang nyaman, Soto Selan tetap jadi favorit untuk memulai hari dengan santai sambil menikmati cita rasa lokal.

Alamat: Jl. Depok No. 36D, Kembangsari, Semarang Tengah, Kota Semarang.

Bagi yang ingin alternatif selain ayam, Soto Sapi Pak Bendul jadi pilihan menarik karena menyajikan soto dengan bahan utama daging sapi — kuah soto biasanya berwarna kuning atau berbumbu rempah khas — memberikan rasa yang lebih “berat” dan gurih.

Seporsi umumnya berisi potongan daging sapi empuk, nasi putih, taoge atau sayuran, dan taburan bawang goreng, cocok untuk makan siang yang mengenyangkan dan menggugah selera.

Lauk tambahan seperti sate paru, sate otak sapi, sate limpa atau telur puyuh tersedia, memberi fleksibilitas bagi pengunjung yang ingin menikmati soto daging lengkap.

Alamat: Jl. Brigjen Sudiarto No. 318, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang.

Soto Sapi Lek Jhon merupakan opsi ekonomis bagi pecinta soto daging sapi, dengan harga terjangkau tetapi tetap menawarkan rasa soto yang memadai. Kuahnya bening, diisi potongan tipis daging sapi, taoge, seledri, dan disajikan bersama nasi putih — cocok untuk sarapan atau makan siang sederhana.

Pilihan lauk pendamping seperti tempe goreng, tahu, perkedel atau mendoan tersedia, memberi kebebasan bagi yang ingin menyesuaikan porsi dan rasa sesuai selera.

Dengan jam buka pagi sampai siang, warung ini cocok bagi pekerja atau pelajar yang butuh sarapan cepat dan mengenyangkan.

Alamat: Jl. Unta Raya No. 3, Pandean Lamper, Gayamsari, Kota Semarang.

Warung ini memberi fleksibilitas bagi pengunjung: bisa pilih soto ayam kampung atau soto daging sapi sesuai selera, cocok bagi mereka yang ingin variasi. Seporsi soto berisi nasi, kuah kaldu bening atau berbumbu, suwiran ayam atau potongan sapi, taoge, dan taburan bawang goreng atau seledri — pilihan lauk tambahan seperti sate, tempe, atau perkedel juga tersedia.

Jam buka tiap hari dari pagi hingga sore cocok untuk sarapan maupun makan siang santai, terutama bagi keluarga atau rombongan.

Pilihan menu yang beragam menjadikan warung ini sebagai alternatif bagi mereka yang ingin eksplor rasa berbeda tanpa pindah ke warung baru.

Alamat: Jl. Puspogiwang Timur, Salamanmloyo, Gisikdrono, Semarang Barat, Kota Semarang.

Soto di warung Pak Gian menawarkan pilihan antara soto ayam kampung atau soto daging sapi, dengan kuah bening dan porsi cukup besar — cocok bagi kamu yang ingin makan kenyang tanpa menguras dompet. Isian meliputi nasi, suwiran ayam atau potongan sapi, taoge, taburan bawang goreng atau seledri, serta tersedia tambahan lauk seperti sate usus, ceker, kulit ayam kampung, tempe, atau perkedel sesuai selera.

Warung ini buka setiap hari, mulai pagi dan cocok dijadikan tempat sarapan sebelum aktivitas — cocok bagi pekerja maupun mahasiswa yang butuh makan cepat dan mengenyangkan.

Dengan harga terjangkau dan jumlah lauk pelengkap yang banyak, warung ini cocok bagi mereka yang ingin makan soto dengan porsi besar dan rasa variatif.

Alamat: Jl. Sri Rejeki Utara Raya No. 16, Kalibanteng Kidul, Semarang Barat, Kota Semarang.

1. Apa yang membedakan soto khas Semarang dengan soto dari daerah lain?

Soto khas Semarang banyak yang memakai kuah bening atau kuah rempah ringan (kadang kecokelatan atau kuning), dengan suwiran ayam kampung atau potongan sapi, tauge atau bihun, dan taburan bawang goreng — cenderung ringan dan pas untuk sarapan, berbeda dengan soto santan atau kuah kental dari daerah lain.

2. Mengapa warung soto lawas di Semarang tetap populer sampai sekarang?

Karena mereka menjaga resep tradisional dan rasa otentik dari generasi ke generasi, harga terjangkau, porsi dan lauk pelengkap beragam, serta konsistensi kualitas yang membuat pelanggan loyal dan terus berdatangan.

3. Apakah ada warung Soto di Semarang yang menawarkan soto sapi, bukan ayam?

Ya — beberapa warung seperti Soto Sapi Pak Bendul, Soto Sapi Lek Jhon, serta warung seperti Putra Pak Ra’an dan Pak Gian menyediakan soto daging sapi, memberikan alternatif bagi penggemar daging selain ayam.

4. Kapan waktu terbaik untuk menikmati soto legendaris di Semarang?

Banyak warung soto buka pagi hingga siang — cocok untuk sarapan atau makan siang — namun sebagian juga buka sampai sore atau malam, sehingga soto tetap bisa dinikmati kapan saja tergantung warung.

5. Apakah harga seporsi soto di warung-warung legendaris ini murah?

Ya — sebagian besar warung membanderol harga terjangkau (sesuai standar makan warung di Jawa), tergantung lauk tambahan dan jenis soto.