Resep Putu Mayang, Dua Variasi Lezat dari Kue Tradisional Betawi

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Putu mayang adalah salah satu kue tradisional Betawi yang tetap dicintai hingga sekarang. Bentuknya yang menyerupai mi dengan warna-warna cantik membuat kue ini mudah dikenali. Teksturnya lembut dan kenyal, sementara cita rasanya manis gurih karena disajikan bersama kuah gula merah atau saus santan yang harum pandan. Meski terlihat rumit, sebenarnya resep putu mayang cukup mudah diikuti di rumah.

Di balik kesederhanaannya, kue ini memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari kuliner tradisional masyarakat Betawi. Keunikan bentuknya berasal dari alat cetak berbentuk tabung berlubang banyak, mirip piping bag modern. Namun kini, siapa pun bisa membuat putu mayang dengan alat sederhana, bahkan hanya menggunakan plastik segitiga yang dilubangi ujungnya.

Dalam artikel ini, Liputan6.com akan membahas dua variasi resep putu mayang yang bersumber dari buku putu mayang klasik tanpa cetakan dari buku Kue & Snack Legendaris untuk Jualan karya Wawawiati, serta putu mayang bihun ala Sisca Soewitomo dari buku Step by Step: 50 Resep Dessert Pilihan, Kamis (11/12/2025).

1. Resep Putu Mayang Tepung Beras

Variasi pertama adalah resep putu mayang klasik yang menggunakan tepung beras dan tapioka. Dalam buku karya Wawawiati ini dijelaskan bahwa bentuk khas putu mayang bisa dibuat tanpa cetakan khusus, cukup menggunakan plastik segitiga yang dilubangi ujungnya. Hasilnya tetap cantik, kenyal, dan sangat mirip dengan versi tradisional.

Bahan Putu Mayang

  • 225 gram tepung beras
  • 75 gram tepung kanji / tapioka
  • 1/2 sdt garam
  • 650 ml santan

Bahan Kuah Gula Merah

  • 150 gram gula merah
  • 50 gram gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 500 ml santan
  • 2 lembar daun pandan, disimpulkan
  • 1 sdm maizena, larutkan dengan sedikit air

Cara Membuat Putu Mayang

  1. Campurkan tepung beras, garam, dan santan. Aduk hingga halus tanpa gumpalan. Masak dengan api sedang sambil terus diaduk sampai mengental.
  2. Setelah api dimatikan, lanjutkan mengaduk hingga adonan licin. Tambahkan tepung tapioka dan aduk rata.
  3. Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga rangkap dua. Lubangi ujungnya seukuran batang korek api.
  4. Semprotkan adonan di atas daun atau wadah yang sudah diolesi minyak.
  5. Kukus selama ±15 menit dengan api sedang cenderung kecil agar bentuknya tidak meleber.

Cara Membuat Kuah Gula Merah

  1. Didihkan santan, gula merah, gula pasir, garam, dan daun pandan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
  2. Setelah mendidih, tambahkan larutan maizena untuk mengentalkan.
  3. Sajikan putu mayang bersama kuah gula merah hangat.

Variasi ini cocok untuk pemula karena tekniknya sederhana tetapi menghasilkan rasa otentik. Kuah gula merah yang manis gurih sangat menyatu dengan tekstur putu mayang yang lembut.

2. Resep Putu Mayang Bihun 

Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda, buku Sisca Soewitomo menawarkan kreasi menarik: putu mayang bihun. Dalam resep ini, bihun menjadi pengganti adonan tepung beras. Teksturnya tetap kenyal, namun lebih berserat, memberikan sensasi unik saat dikunyah.

Bahan Putu Mayang Bihun

  • 100 gram bihun
  • 20 gram tepung sagu atau maizena
  • Pewarna merah dan hijau secukupnya

Bahan Saus Santan

  • 500 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 2 lembar daun pandan
  • 150 gram gula merah, sisir
  • 1/2 sdt garam

Cara Membuat Putu Mayang Bihun

  1. Rendam bihun dalam air dingin hingga lunak. Bagi menjadi tiga bagian: beri pewarna merah, hijau, dan biarkan satu bagian tetap putih.
  2. Taburi masing-masing bagian dengan tepung sagu. Aduk rata dan bentuk menjadi 10 bagian tiap warna.
  3. Kukus selama 15 menit hingga matang.
  4. Untuk saus santan, rebus semua bahan hingga mendidih, kemudian saring.
  5. Sajikan putu mayang bihun dengan saus santan.

Varian ini simpel, tidak membutuhkan adonan yang harus dimasak terlebih dahulu. Bihun yang telah diberi warna membuat tampilan putu mayang lebih cerah dan menarik, cocok untuk kudapan keluarga maupun ide jualan.

Keunikan Dua Variasi Resep Putu Mayang

Kedua resep tersebut menawarkan teknik berbeda namun tetap setia pada karakteristik putu mayang yang lembut dan berkuah manis. Versi klasik menggunakan adonan tepung yang lebih tradisional, sedangkan varian bihun memberi alternatif praktis bagi yang ingin tekstur unik dengan proses lebih cepat. Keduanya sama-sama mudah dibuat di rumah dengan peralatan sederhana.

FAQ Seputar Putu Mayang

1. Apakah putu mayang harus menggunakan cetakan khusus?

Tidak. Anda bisa menggunakan plastik segitiga atau piping bag yang dilubangi sebagai pengganti cetakan tradisional.

2. Apakah santan wajib untuk membuat kuah putu mayang?

Ya, santan adalah ciri khas kuah putu mayang karena memberikan rasa gurih dan aroma yang khas.

3. Mengapa adonan putu mayang meleber saat dikukus?

Biasanya karena api terlalu besar atau adonan terlalu cair. Gunakan api sedang cenderung kecil.

4. Bolehkah pewarna makanan diganti dengan pewarna alami?

Boleh. Anda dapat menggunakan jus pandan, bit, atau bunga telang.

5. Berapa lama putu mayang bisa bertahan?

Tanpa kuah, putu mayang dapat bertahan 1–2 hari di suhu ruang. Dengan kuah, lebih baik konsumsi dalam hari yang sama.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |