Liputan6.com, Jakarta - Kalung berlian yang diduga mengandung batu permata dari kalung yang jadi pusat skandal Marie Antoinette berhasil mencetak rekor dengan terjual 4,2 juta franc Swiss atau hampir Rp77 miliar di sebuah lelang di Jenewa, Swiss, Rabu, 13 November 2024. Angka itu melewati harga perkiraan awal yang 'hanya' Rp35 miliar.
Kalung berlian seberat sekitar 300 karat itu kemungkinan dibuat satu dekade sebelum Revolusi Prancis. Sotheby's, pihak yang menangani pelelangan, menyampaikan sebuah pameran keliling menjelang lelang menandai pertama kalinya kalung ini dipamerkan di depan publik dalam 50 tahun.
Meski asal-usul pasti kalung ini tidak tercatat, rumah lelang tersebut percaya bahwa perhiasan antik ini hanya dibuat untuk bangsawan atau bangsawan kelas atas. Pada awal abad ke-20, kalung ini dimiliki Marquesses of Anglesey, keluarga bangsawan terkemuka di Inggris.
Marjorie Paget, Marchioness of Anglesey, mengenakan kalung ini ke penobatan Raja George VI pada 1937. Menantu perempuannya kemudian mengenakan perhiasan yang sama ke penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953, menurut siaran pers yang diterbitkan menjelang penjualan.
Setelah keluarga tersebut melepaskan perhiasan berlian ini pada 1960-an, kalung tersebut dipamerkan di American Museum of Natural History sebelum dimiliki seorang kolektor pribadi.
"Perhiasan berlian langka dan penting ini merupakan sebuah artefak yang bertahan dari kehidupan istana kerajaan di era Georgia yang mewah, didefinisikan oleh kemegahan dan kemewahannya yang tak tertandingi. Ini bisa dibilang merupakan salah satu perhiasan Georgia yang paling megah dan utuh di tangan pribadi," kata Andres White Correal, Ketua Perhiasan Sotheby's Eropa dan Timur Tengah dan kepala perhiasan bangsawan, dalam siaran pers, dikutip dari CNN, Jumat (15/11/2024).
Kualitas Kalung Berlian di Atas Rata-rata
Correal menilai kualitas perhiasan itu di atas rata-rata. "Ketika dibandingkan dengan perhiasan Kekaisaran dan Kerajaan lainnya yang masih ada dari periode yang sama, kalung ini berada di atas contoh-contoh lainnya; ini adalah kekayaan dalam berlian, dan juga merupakan contoh mahir dalam desain indah, pengerjaan, dan inovasi teknis untuk periode tersebut," ia menjelaskan.
Perhiasan ini terdiri dari tiga baris berlian yang membentang ke kedua sisi menjadi jumbai berlian. Setiap berlian memiliki potongan berlian tua dan memiliki berat antara 1--1,5 karat. Menurut Sotheby's, batu berlian tersebut kemungkinan berasal dari tambang Golconda yang legendaris di India, tempat Hope Diamond ditemukan.
Perhiasan dari periode waktu itu sering dikenal karena kemewahan dan fleksibilitasnya, dengan satu perhiasan berpotensi untuk dikenakan sebagai kalung atau sebagai hiasan yang dijahit pada pakaian, menurut siaran pers. Perhiasan ini dapat dikenakan di sekitar leher dengan jumbai yang tergantung di kedua sisi, atau dengan perhiasan diikat menjadi simpul sederhana.
Terlibat Skandal Ratu Marie Antoinette
Rumah lelang itu menyebut beberapa berlian dari kalung tersebut mungkin berasal dari perhiasan di jantung skandal Affair of the Diamond Necklace. Skandal berkilauan pada 1785 di pengadilan Louis XVI melibatkan seorang kardinal yang ingin mendapatkan kembali dukungan dari Marie-Antoinette, ratu terakhir Prancis.
Seorang wanita bangsawan miskin bernama Jeanne de la Motte berpura-pura menjadi ratu Prancis. Melalui penyamaran itu, ia memperoleh kalung atas namanya tanpa membayar. Para perajin yang tak pernah menerima bayaran atas kalung tersebut kemudian menagih langsung kepada ratu yang tidak pernah menerima kalung tersebut. Pada saat bersamaan, kalung yang dimaksud sudah dipecah oleh penipu itu dan dijual di London.
Oleh pengadilan, Marie Antoinette diputuskan tidak bersalah dalam kasus penipuan itu. Namun, skandal itu kepalang mencemarkan reputasi Marie Antoinette, yang secara tidak adil dituduh berhubungan asmara dengan seorang kardinal, dan mendiskreditkan kerajaan Prancis menjelang Revolusi Prancis.
Ratu Prancis terakhir itu pun jadi sasaran kemarahan warga Prancis dan berakhir tragis dipenggal oleh guillotine. "Sangat mungkin, atau mungkin saja, beberapa berlian ini berasal dari kalung berlian terkenal yang menyebabkan jatuhnya Marie Antoinette," kata Jessica Wyndham, kepala penjualan perhiasan megah di Sotheby's, pada Kamis, 7 November 2024.
Akhir Tragis Marie Antoinette
Marie Antoinette dieksekusi dengan guillotine pada 16 Oktober 1793 di Paris. Pada awal bulan tersebut, di tengah berlangsungnya Reign of Terror yang merenggut puluhan ribu nyawa, Antoinette diadili atas dakwaan pengkhianatan, pencurian, serta tuduhan yang mencemarkan namanya terkait pelecehan seksual terhadap putranya.
Setelah dua hari persidangan, juri yang seluruh anggotanya pria memutuskan Antoinette terbukti bersalah atas semua tuduhan yang diajukan. Pada malam sebelum eksekusi, ia telah menulis surat terakhir pada saudara iparnya, Elisabeth. "Saya tenang," tulis ratu, "seperti orang-orang yang hati nuraninya bersih."
Saat-saat sebelum eksekusinya, ketika pendeta yang hadir mengatakan padanya untuk memiliki keberanian, Antoinette menjawab, "Keberanian? Waktu penyakit saya akan berakhir bukanlah saat keberanian menghilang dari saya."
Mengutip kanal Hot Liputan6.com, Marie Antoinette bernama asli Maria Antonia Josepha Johanna. Ia menikah pada usia 14 tahun dengan Putra Mahkota Perancis sebagai bagian dari strategi diplomatik untuk memperkuat aliansi antara Austria dan Prancis. Gaya hidup mewahnya di Istana Versailles sering menuai kritik, meskipun sebenarnya ia hanya melanjutkan tradisi kerajaan sebelumnya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence