Liputan6.com, Jakarta - Seorang penumpang pria asal Yordania berulah saat menumpang pesawat AirAsia X dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Sydney, Australia. Ia mencoba membuka pintu darurat dan selanjutnya diduga menyerang awak kabin yang berupaya menghentikan tindakannya yang membahayakan keselamatan penerbangan.
Mengutip laman news.com.au, Senin (7/4/2025), pria berusia 46 tahun itu kemudian ditangkap Polisi Federal Australia (AFP) ketika pesawat mendarat di Bandara Internasional Sydney pada Sabtu, 5 April 2025.
"Diduga seorang pria (46) mencoba membuka pintu keluar darurat belakang pesawat selama penerbangan," kata AFP dalam sebuah pernyataan.
AFP menyatakan bahwa pria tersebut kemudian diantar ke kursi di tengah pesawat oleh awak kabin, tetapi dia diduga kembali mencoba kembali membuka pintu darurat di tengah pesawat. Pria itu kemudian ditahan oleh awak dan penumpang setelah diduga menyerang awak kabin.
Pria itu dihjerat dengan dua dakwaan membahayakan keselamatan penerbangan dan satu tuduhan menyerang awak kabin. Dia dijadwalkan hadir di Pengadilan Lokal Downing Centre pada Rabu, 9 April 2025. Pelanggaran itu masing-masing memiliki hukuman maksimum 10 tahun penjara.
Detektif AFP yang bertindak sebagai kepala polisi, Davina Copelin mengatakan perilaku berbahaya di pesawat tidak akan ditoleransi oleh polisi.
"Tindakan pria ini bisa berakibat tragis, dan penumpang dan staf pesawat tidak seharusnya harus menanggung perilaku yang tidak terkendali, kekerasan, atau berbahaya di penerbangan," kata Inspektur Copelin.
"AFP tidak akan ragu untuk menindak orang-orang yang terlibat dalam perilaku kriminal di pesawat, terutama di mana perilaku ini berpotensi membahayakan keselamatan penumpang, awak, atau penerbangan itu sendiri."
Pernyataan AirAsia X Atas Insiden di Pesawat
AirAsia X mengonfirmasi bahwa ada penumpang mereka yang mengganggu penerbangan bernomor D7220 dari Kuala Lumpur ke Sydney.
"Awak kabin kami, yang terlatih secara profesional untuk menanggapi situasi seperti itu, mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan semua orang di pesawat. Pada saat itu keselamatan tamu atau awak tidak terancam," kata juru bicara Air Asia X kepada news.com.au.
"AirAsia memiliki kebijakan toleransi nol untuk perilaku tidak pantas dalam bentuk apa pun dan sesuai dengan prosedur memberi tahu AFP dan otoritas terkait untuk menemui pesawat pada saat kedatangan di Sydney."
Insiden ini terjadi hanya berselang kurang dari seminggu dari kasus serupa yang menimpa penerbangan Jetstar JQ34. Kejadian pada 31 Maret 2025 itu melibatkan seorang penumpang wanita yang berusaha membuka pintu darurat pesawat saat pesawat sedang mengudara, dalam perjalanan menuju Melbourne setelah dua jam lepas landas dari Bali.
Awak kabin segera turun tangan dengan bantuan polisi yang sedang tidak bertugas, setelah mereka diperingatkan oleh alarm. Pesawat yang membawa lebih dari 200 penumpang terpaksa kembali ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar.
Kronologi Pesawat Jetstar dari Bali Putar Balik
Mengutip news.com.au, Selasa, 1 April 2025, penerbangan JQ34 yang mengangkut lebih dari 200 penumpang itu awalnya meninggalkan bandara di Bali sekitar pukul 20.40 WITA. Ketika berada di ketinggian 33 ribu kaki, sekitar dua jam setelah lepas landas, seorang wanita nekat menarik pintu darurat pesawat.
Seorang bintang reality show Australia, Brooke Jowett ternyata turut berada di dalam pesawat. Dalam sebuah Instagram Story, alumni Survivor All Star itu mengatakan bahwa dia kembali ke hotel sekitar pukul 1 pagi setelah 'malam yang menyenang dan ketakutan kami di pesawat'.
Dalam unggahan lain, ia menyebut 260 penumpang terpaksa kembali ke Bali gara-gara satu penumpang perempuan yang 'bodoh'. "Ternyata alasan di bali keinginan wanita itu untuk membuka pintu darurat adalah karena dia ingin duduk di barisan yang berbeda dan memiliki kursi yang bisa direbahkan," kata Jowett.
"Jadi, dia memutuskan untuk mencoba membuka pintu, yang tampaknya memicu sesuatu yang berhubungan dengan seluncuran darurat dan ya, itu adalah kepanikan yang besar, sangat menakutkan, tetapi kami baik-baik saja," sambungnya.
Brooke mengatakan wanita itu sempat berdebat dengan awak kabin tentang kursinya. Saat permintaannya tak terpenuhi, perempuan itu melampiaskan emosi dengan mencoba membuka pintu darurat untuk turun dari pesawat.
Bawa Mimpi Buruk bagi Ratusan Penumpang Pesawat
Jowett melanjutkan bahwa sebelum perempuan itu berhasil membuka pintu darurat, seorang pria yang duduk di depannya menarik perempuan itu menjauh dari pintu.
"Dia ternyata seorang polisi yang tidak bertugas, jadi dia menyelamatkan hari. Syukurlah untuk itu," ujarnya. "Tapi ya, tidak tahu apa yang akan terjadi kalau tidak. Saya tahu ada beberapa tindakan keamanan, tapi itu tidak menyenangkan," imbuhnya.
Penumpang Jetstar lainnya menggambarkan pengalaman itu sebagai mimpi buruk. "Benar-benar mimpi buruk. Harus berbalik arah dan mendarat kembali di Bali agar dia ditangkap. 260 penumpang yang marah dan ketakutan. Polisi mengantarnya keluar pesawat," kata penumpang itu.
Ia juga sempat merekam suara kapten pesawat saat mengumumkan bahwa penerbangan mereka harus kembali ke Bali. "Seorang wanita di bagian belakang pesawat mencoba membuka pintu secara fisik, dia mengangkat gagangnya. Kami mendapat peringatan pintu ... tindakan paling aman adalah kembali ke sini," kata kapten, menurut rekaman.
Sang kapten kemudian mengontak pihak maskapai untuk mengambil keputusan terbaik, yang dengan putar balik. "Terima kasih atas kerja samanya, kami melakukan yang terbaik untuk situasi yang tidak menyenangkan ini," katanya.
Setelah ditahan petugas keamanan bandara di Bali, perempuan itu dilaporkan telah kembali ke Australia. Menurut informasi dari News.com.au, insiden tersebut masih dalam penyelidikan. AFP telah dihubungi untuk memberikan komentar mengenai masalah tersebut.