6 Fakta Menarik Gunung Telapak Buruk, Tempat Jatuhnya Pesawat Perang Dunia Kedua

3 weeks ago 44

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Telapak Buruk adalah titik tertinggi dalam jajaran pegunungan yang cukup luas yang dikenal sebagai lokasi jatuhnya pesawat Perang Dunia Kedua. Lokasi Gunung Telapak Buruk ada di Negeri Sembilan, Malaysia.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Jumat (26/5/2025), Gunung Telapak Buruk memiliki ketinggian 1.193 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namanya memang aneh yang bisa berarti telapak tangan atau telapak kaki.

Masih banyak hal mengenai Gunung Telapak Buruk selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Telapak Buruk yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Jalur Pendakian Searah ke Gunung Berembun

Jalur pendakian ke Gunung Telapak Buruk mengarah ke atas melalui Gunung Berembun. Hal ini membuat sebagian besar pengunjung daerah ini menyebutnya Gunung Berembun.

Beberapa orang hanya mendaki hingga puncak Gunung Berembun (1.014 mdpl yang juga dikenal sebagai Berembun Jelebu untuk menghindari kebingungan dengan gunung lain dengan nama yang sama). Tapi banyak pendaki yang turun untuk mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat di jalur menuju Telapak Buruk maupun ke puncaknya. 

2. Rute Pendakian

Sebenarnya ada dua kemungkinan rute. Rute utama adalah dari kantor tiket Gunung Berembun di Kampung Pantai. Rute lainnya adalah dari menara telekomunikasi Telapak Buruk yang berada di dekat puncaknya.

Pendaki memerlukan kendaraan 4WD untuk menempuh perjalanan yang sulit di sepanjang jalan akses. Lintasan lintas alam akan menjadi yang paling menarik, tetapi kebanyakan orang mendaki masuk dan keluar melalui Gunung Berembun.

3. Titik Awal Pendakian

Dari titik awal pendakian Gunung Berembun di Kampung Pantai. Rute tersebut melewati Lata Berembun dan banyak sungai menuju Gua Kambing (setelah 90 menit) dan kemudian ke puncak Gunung Berembun (setelah total 2,5 jam). 

Dari sana, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai lokasi kecelakaan pesawat Perang Dunia 2. Pesawat RAF B-24 Liberator tampaknya jatuh pada 23 Agustus 1945 tak lama setelah berakhirnya Perang Dunia II ketika menjatuhkan perbekalan.

4. Situs Pesawat Jatuh Ditemukan pada 1996

Jika ingin melanjutkan ke puncak Telapak Buruk daro lokasi jatuhnya pesawat, Anda harus meluangkan waktu 12 jam untuk perjalanan pulang. Waktu tempuh akan berbeda jika Anda dapat mengatur penjemputan di ujung lainnya. 

Beberapa sumber menyatakan tempat ini ditemukan pada 1996 oleh orang asli, namun sumber lain mengatakan pada 2009. Situs ini secara resmi diperingati pada tahun 2012 dan para awaknya dimakamkan secara resmi.

5. Ada Banyak Gunung Berembun

Telapak Buruk adalah puncak tertinggi dan dapat dicapai dalam pendakian sehari penuh dari titik awal pendakian Gunung Berembun. Tapi penamaan Gunung Berembun di Malaysia agak membingungkan, karena ada begitu banyak Berembun.

Ada Gunung Berembun (1.840m) di dekat Tanah Rata di Cameron Highlands yang dapat didaki dengan mudah dalam waktu sekitar tiga jam. Ada Berembun lain di selatan jalan utama Cameron Highlands dari Ringlet yang merupakan yang tertinggi dari semua Berembun pada ketinggian 2.076 mdpl dan tidak terlalu populer.

6. Ada Bukit Bagindo di Dekatnya

Lebih dari sepuluh kilometer di sebelah timur Gunung Telapak Buruk terdapat sebuah bukit yang menarik bernama Bukit Bagindo (juga dieja Baginda). Bukit ini terletak di tepi timur jajaran Titiwangsa, tidak jauh dari kota kecil Batu Kikir.

Sejak 2018, sebuah batu besar dengan pola gelombang tidak jauh di bawah puncak telah menjadi tempat yang populer untuk dikunjungi. Formasi yang dalam dan alami ini menakjubkan, dan sepadan dengan waktu 2-3 jam yang dibutuhkan untuk mengunjunginya.

Sampai saat ini, titik awal yang biasa digunakan untuk pendakian singkat ini adalah melalui perkebunan karet di sebelah selatan puncak, tetapi pada 2024, titik ini telah digantikan dengan Hutan Ekologi Bukit Bagindo Gochang di sebelah timur laut puncak. Pemandu lokal tersedia dan dapat menjelaskan sejarah dan makna dari banyak fitur menarik di sepanjang jalur pendakian.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |