Liputan6.com, Jakarta - Delleng Simpon merupakan puncak gunung tertinggi di Kabupaten Pakpak Bharat, daerah pemekaran dari Kabupaten Dairi. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.325 mdpl.
Lokasi tepatnya berada di desa Ulumerah kecamatan Sitellu Tali Urang Julu dengan jarak sekitar 19 km dari kota Salak dan 10 km dari desa Ulumerah. Panorama indah di atas puncak Gunung Simpon telah lama menjadi pesona dan menawarkan tantangan tersendiri bagi para pecinta alam dan peminat olah raga mendaki gunung.
Delleng Simpon sebenarnya terletak di perbatasan Kabupaten Pakpak Bharat dengan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Inilah alasannya gunung ini dicabangkan sebagai salah satu program pengembangan transportasi jalur darat dari kedua kabupaten tersebut.
Masih banyak hal mengenai Gunung Delleng Simpon selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Delleng Simpon yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Ikon Pariwisata Pakpak Bharat
Delleng Simpon merupakan salah satu ikon pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat dan telah lama dikenal secara nasional. Pada masa Jenderal LB Moerdani menjabat Panglima ABRI atau sekarang TNI pernah mendatangi tempat ini.
Ia mengerahkan ratusan personil ABRI saat itu sebagai upaya membuka jalan penghubung Tanah Simsim menuju Kalasen yang kini masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Jejak kehadiran LB Moerdani di tempat ini tampak dalam rupa sebentuk prasasti yang masih ada di lokasi ini dan ditandatangani langsung oleh Panglima legendaris yang juga dikenal si raja intel ini.
2. Asal-usul Nama Gunung Delleng Simpon
Nama Delleng Simpon dalam bahasa Pakpak merupakan gabungan dari dua kata dengan delleng berarti gunung, sementara Simpon adalah nama gunung tersebut. Jika digabungkan maka sebenarnya daratan tinggi ini adalah Gunung Simpon, tidak perlu disebutkan lagi sebagai Gunung Delleng Simpon.
3. Ada Legenda Tnetang Cekungan Air Mirip Sumur
Seperti banyak gunung lainnya di Indonesia, Delleng Simpoon juga menyimpan sebuah kisah legenda. Salah satunya cerita rakyat tentang eluh Brru Tinambunen yang bermula di sini. Terletak persis di pinggir jalan penghubung Pakpak Bharat – Hasundutan, terdapat sebuah cekungan mata air kecil mirip sumur terus abadi.
Mata air ini diyakini merupakan air mata Brru Tinambunan yang tertuang dalam kisah legenda “Eluh Brru Tinambunen”. Jadi selain bakal menikmati udara sejuk dan pemandangan menawan sepanjang perjalanan mendaki, wisatawan juga bisa memaknai sejarah dan budaya Pakpak yang tersimpan di Delleng Simpon.
4. Pemandangan dari Atas Puncaknya
Sebelum juga sampai di puncak pendaki ditantang dengan jalan yang menanjak, menurun, melewati batu-batu. Anda juga akan melewati deteksi gempa yang dibangun pada masa Penjajahan Belanda.
Bagi wisatawan yang ingin mendaki Gunung Simpon, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa, bagai berada di negeri di atas awan. Pendaki juga bisa melihat Kota Singkil, Kota Barus, dan Kota Sibolga sebagai salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Utara, begitu juga pemandangan Gunung Sidikalang dan masih banyak lagi.
5. Flora dan Fauna Unik
Flora dan fauna di Gunung Simpon juga sangat menakjubkan. Pendaki akan disuguhi pemandangan hijau dari hutam maupun pepohonannya. Ada pula jenis tumbuhan langka di Gunung Simpon, tapi yang cukup familiar adalah bunga keabadian atau Edekweis. Ada juga berbagai jenis kantong semar atau nephentes yang bakal sering ditemukan saat perjalanan Anda menuju ke puncaknya.
6. Objek Wisata di Sekitar Gunung Simpon
Ada beberapa objek wisata menarik lainnya tak jauh dari Gunung Simpon. Salah satu yang direkomendasikan adalah Air Terjun Simbilulu terletak di Desa Pulongirjul, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Barat, Sumatera Utara.
Objek wisata ini memiliki luas 60 meter persegi dengan ketinggian sekitar 35 meter dan kedalaman kolam sekitar 5 meter. Air Terjun Simbilulu terletak di Desa Pulongiljulu, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Ada pula Air Terjun Sipitu Lae Petulang, atau yang sering disebut "Sampuran Sipitu Pitu", adalah air terjun tujuh tingkat yang dikelilingi oleh hutan yang masih alami. Untuk mencapai air terjun ini, pengunjung harus menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Tapi Anda harus berjalan kaki lagi sekitar 200 meter untuk mencapai lokasi air terjun.
Terakhir ada juga Air Terjun Lae Une. Lokasinya di Dusun 1, Desa Pergetgetengetten Senkut, Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara. Air terjun ini masih sangat terjaga kelestariannya dan memiliki kolam kecil dengan percikan air yang deras.