16 Penumpang Kapal Wisata yang Tenggelam di Kawasan Taman Nasional Komodo Dievakuasi

2 weeks ago 37

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kapal wisata tenggelam di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali terulang. Kali ini, peristiwanya terjadi di Tanjung China kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT.

Tim SAR gabungan mengevakuasi 16 penumpang kapal wisata KM Adil Putra yang kandas usai menabrak karang di perairan memasuki Pulau Padar. Merujuk akun Instagram @sar_nasional, Kamis, 15 Mei 2025, Tim SAR gabungan menerima informasi bahwa kapal wisata tersebut sedang memasuki Perairan Batu Cina pada Rabu, 14 Mei 2025 pukul 19.00 WITA yang sebelumnya berangkat dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuju Pulau Padar untuk berwisata.

Namun karena jarak penglihatan terbatas, kapal wisata tersebut menabrak karang dan tenggelam. Tim SAR gabungan diberangkatkan menuju lokasi kejadian dengan mengerahkan RIB Pos SAR Manggarai Barat dan Kapal Patroli KSOP Labuan Bajo.

"Saat di perjalanan, tim menerima informasi bahwa Kapal Wisata Bintang Laut sudah terlebih dahulu mengevakuasi seluruh korban. Tim akhirnya menuju posisi Kapal Bintang laut untuk mengevakuasi seluruh korban ke Labuan Bajo," terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Fathur Rahman.

Kapal Menabrak Karang

Pukul 20.30 WITA, tim tiba di posisi Kapal Bintang Laut dan langsung mengevakuasi seluruh korban yang terdiri dari 14 warna negara asing (WNA) dan dua orang pemandu wisata warga negara Indonesia (WNI). Kapten dan kru sebanyak enam orang memilih bertahan di kapal. Pukul 22.51 WITA, tim SAR gabungan bersama 16 korban sampai selamat di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

"Pelaksanaan operasi SAR di Labuan Bajo merupakan hasil sinergitas tim SAR gabungan mulai dari tim kapal wisata yang melintas saat kejadianan, Unsur TNI, Polri, dan seluruh instansi yang turut menangani pencarian dan pertolongan," tutur Fathur

Sementara itu, Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edy Suryono menambahkan, kapal wisata bernama KM Wafil Putra itu menabrak karang saat air laut sedang surut dan beruntung saat kejadian terdapat kapal wisata lain, sehingga para korban dapat dievakuasi ke kapal wisata yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Kapal Masih di Lokasi Kejadian

"Proses evakuasi kapal yang nabrak karang dilakukan kapal Bintang Laut dan dipindahkan ke kapal Basarnas dan KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai)," ujar Edy Suyono di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Rabu, 14 Mei 2025, dikutip dari Antara.

Saat ini, lanjut dia, kapal wisata tersebut masih berada di lokasi kejadian Sedangkan para wisatawan yang tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 22.40 WITA bersama Tim SAR gabungan langsung diserahkan kepada pihak agen perjalanan wisata.

"Posisi kapal lagi karam, agak ke pinggir pantai, wisatawan yang sudah dievakuasi kami kembalikan ke agen untuk ditangani dan untuk kapal sedang tunggu air pasang baru keluar lagi, dan kapten kapal masih di lokasi," katanya.

Tahun lalu, kecelakaan kapal wisata yang berlayar tanpa izin terjadi di Labuan Bajo. Saat itu, kapal wisata Carpediem terbakar di perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, 3 Februari 2024. Kapal itu mengangkut dua wisatawan asal Kanada dan empat anak buah kapal (ABK).

Kapal Wisata di Labuan Bajo

Mereka semuanya selamat usai peristiwa tersebut. Meski begitu, kecelakaan kapal wisata yang sudah kesekian kalinya di kawasan wisata Labuan Bajo ini membuat sejumlah pihak prihatin, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang saat itu dijabat Sandiaga Uno.

Ia menyoroti kapal wisata yang tak memiliki izin berlayar di perairan Labuan Bajo, kembali bisa berlayar yang kemudian berujung pada kecelakaan. "Saya sangat prihatin dan menyesali kecelakaan kembali terjadi karena kapal wisata ini tidak punya izin berlayar tapi tetap bisa jalan dengan membawa wisatawan," ujar Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Kapal wisata layar motor Carpe Diem saat itu membawa dua wisatawan mancanegara (wisman) asal Kanada serta empat orang kru berlayar tanpa mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) atau izin berlayar dari Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo. Sandiaga Uno kembali meminta wisatawan untuk tidak berlayar menggunakan kapal wisata yang tidak mengantongi izin berlayar dari KSOP setempat.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |