Paus Fransiskus Meninggal, Apakah Roma dan Vatikan Tutup untuk Turis?

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Ia menghembuskan panas terakhir di usia 88 tahun setelah menderita stroke. Ia telah pulih dari pneumonia ganda yang membuatnya dirawat di rumah sakit selama lima minggu.

Paus meninggal sehari setelah dia membuat penampilan publik pertamanya sejak keluar dari rumah sakit pada 23 Maret 2025. Saat Paskah, Minggu, 20 April 2025, Paus memasuki Lapangan Santo Petrus dengan mobil atap terbuka tidak lama setelah tengah hari, menyapa kerumunan yang bersorak-sorai.

Ia juga menyampaikan berkat khusus untuk pertama kalinya sejak Natal. Setelah Paus meninggal, melansir Economic Times, Selasa (22/4/2025), Kota Roma dan Vatikan tidak akan ditutup sepenuhnya untuk wisatawan.

Meski terdapat ritual-ritual khidmat dan peningkatan keamanan, kota dan pusat keagamaan tersebut tetap menerima kunjungan, dengan beberapa perubahan sementara yang harus diperhatikan para pengunjung. Roma akan tetap dibuka untuk wisatawan.

Kehidupan sehari-hari di seluruh kota, termasuk hotel, restoran, museum, dan layanan transportasi, akan tetap berjalan dengan sedikit gangguan. Namun, area di dalam dan sekitar Vatikan mungkin akan mengalami peningkatan jumlah pengunjung, pengalihan lalu lintas, dan penutupan sementara karena acara resmi.

Vatikan, meski jadi tempat kedudukan administrasi kepausan, tidak menutup pintunya sepenuhnya bagi para pengunjung. Bahkan, selama peristiwa penting seperti kematian Paus Fransiskus, banyak pelancong, peziarah, dan wisatawan religius memilih mengunjungi Vatikan untuk jadi bagian dari momen bersejarah tersebut.

Protokol Keamanan Lebih Ketat

Setelah seorang paus meninggal, Vatikan memberlakukan protokol keamanan yang lebih ketat. Akses ke Basilika Santo Petrus dan Lapangan Santo Petrus, dua area publik utama, biasanya tetap dijaga, tapi dapat dibatasi atau diatur selama acara-acara penting seperti:

  • Penghormatan umum terhadap jenazah paus saat disemayamkan.
  • Misa pemakaman, biasanya diadakan dalam waktu enam hari setelah kematian.
  • Konklaf, saat para kardinal berkumpul memilih paus berikutnya.

Pelancong harus bersiap menghadapi pemeriksaan keamanan menyeluruh, antrean lebih panjang, dan kemungkinan waktu tunggu di sekitar Vatikan. Meski sebagian besar Museum Vatikan pada umumnya tetap buka, area tertentu seperti Kapel Sistina mungkin ditutup untuk umum selama proses konklaf.

Kapel adalah tempat para kardinal memberi suara secara rahasia untuk memilih paus berikutnya, dan selama periode ini, kapel ditutup. Bagian lain Kota Vatikan juga mungkin ditutup sementara untuk persiapan atau keperluan seremonial, termasuk pengaturan media, delegasi resmi, dan prosesi keagamaan.

Berubah Secara Signifikan

Perjalanan wisata tidak dilarang atau dihentikan, tapi suasana di Kota Vatikan dan pusat kota Roma berubah secara signifikan. Kerumunan besar berkumpul untuk berkabung, menghadiri Misa, atau menyaksikan upacara suksesi paus.

Akibatnya, ketersediaan hotel di area sekitar mungkin terbatas. Tur berpemandu ke Vatikan juga dapat dijadwalkan ulang atau dialihkan rutenya. Pelancong disarankan untuk merencanakan lebih awal, mengikuti pengumuman Vatikan, dan tetap fleksibel dengan rencana perjalanan.

Hari ini, Selasa, para kardinal akan bertemu untuk memutuskan tanggal pemakaman Paus Fransiskus, memulai proses yang akan berpuncak pada pemilihan pemimpin Katolik yang baru, lapor The Guardian. Pemakaman biasanya dilaksanakan antara hari ke-4 dan ke-6 setelah wafatnya Paus, menurut konstitusi Apostolik.

Namun, rinciannya akan diputuskan para kardinal, yang telah dipanggil untuk menghadiri "kongregasi umum" pertama dari serangkaian "kongregasi umum" yang dimulai Selasa pagi, pukul 9, waktu setempat. Para kardinal dari segala usia diundang ke kongregasi, meski hanya mereka yang berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat memilih paus baru dalam konklaf.

Seputar Pemakaman Paus Fransiskus

Jika cuaca memungkinkan, misa pemakaman Paus Fransiskus akan diadakan di Lapangan Santo Petrus. Pemakaman tersebut diperkirakan dapat menyaingi pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada 2005, yang dihadiri sekitar empat juta orang dan jadi salah satu pertemuan terbesar para pemimpin dunia dalam sejarah, dengan dihadiri empat raja, lima ratu, serta sekitar 70 presiden dan perdana menteri, lapor Elle.

Lapangan Santo Petrus adalah lapangan terbuka besar yang terletak tepat di depan Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan dan dirancang oleh Gian Lorenzo Bernini antara tahun 1656 dan 1667. Lapangan ini dibingkai barisan tiang yang terdiri dari 284 kolom dan 88 pilaster yang disusun dalam empat baris.

Di bagian atas barisan tiang tersebut terdapat 140 patung orang kudus, yang dibuat pada 1670 oleh murid-murid Bernini. Di tengah alun-alun berdiri sebuah obelisk Mesir kuno yang diapit dua air mancur—satu dirancang oleh Bernini pada tahun 1675 dan satu lagi oleh Carlo Maderno pada tahun 1614.

Alun-alun ini dirancang untuk melambangkan "lengan keibuan Gereja Induk" yang merangkul pengunjung, dan dapat menampung lebih dari 300 ribu orang selama acara-acara besar. Dari atas, piazza menyerupai bentuk lubang kunci, yang dirancang dengan mengacu pada kunci yang diberikan pada Petrus oleh Kristus: kunci menuju Surga dan kunci menuju gereja.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |