A Flower for The Future di Art Jakarta Gardens 2025, Menggantung Doa dan Harapan di Karya Seni

7 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Bibit kembali menggandeng seniman Indonesia membuat karya instalasi bermakna bagi pengunjung Art Jakarta Gardens 2025. Kali ini, giliran Abenk Alter yang menghadirkan kembali karya instalasi berjudul "A Flower for the Future" yang pernah dibuatnya pada 2019.

Hanya saja, ia memperbarui idenya dengan detail-detail, material, dan aspek kolaborator yang lebih. Jadilah instalasi itu seperti etalase doa, mimpi, dan harapan para pengunjung yang mampir.

"A Flower for the Future ini menceritakan atau berawal dari apa yang namanya sebuah harapan dan mimpi. Gue pribadi pengin melihat orang-orang dengan latar belakang berbeda bisa menciptakan harmoni, bisa bekerja bersama, bisa menciptakan hal-hal yang lebih baik untuk dunia ataupun kemanusiaan," tutur Abenk sang seniman saat ditemui di sela pameran di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

Material setiap bunga menggunakan plastik daur ulang, melambangkan doa atau harapan. Menurut Abenk, sama halnya seperti memperlakukan bunga, setiap orang perlu memupuk, menyimpan, dan memegang apapun doa, mimpi, serta harapan yang mereka punya agar bisa menghasilkan sesuatu yang cantik.

Terlebih pada masa seperti ini dengan berita negatif lebih sering berseliweran dibandingkan kabar baik. Lewat karya instalasinya, ia ingin 'menenangkan' keresahan dunia yang saat ini sedang hiruk pikuk dan diwarnai negativitas, meski diakuinya ada rasa kekhawatiran menghadapi situasi penuh ketidakpastian.

"Rasanya kita sebagai manusia perlu satu sama lain. Apapun latar belakangnya, perlu bisa saling merangkul dan saling memberikan semangat atau harapan," imbuhnya.

Nikmati Seni dengan Mudah

Ini merupakan tahun ke-6 Bibit jadi lead partner di pameran seni yang mengusung konsep Sculpture Garden tersebut. William, PR and corporate communication Bibit, menyatakan bahwa pihaknya sekali lagi ingin membuktikan bahwa dunia keuangan dan kesenian bisa saling mendukung satu sama lain.

Seperti halnya seni, kata dia, investasi adalah gaya hidup. "Kita ingin sekali lagi menegaskan bahwa investasi, kesenian, dan gaya hidup itu jangan dipisah-pisahkan. Kita bicara investasi itu bukan hanya bicara soal angka atau uang," katanya.

Khusus terkait instalasi yang dipamerkan kali ini, William mengatakan, walau maknanya mendalam, ia ingin pengunjung menikmatinya dengan sederhana. Mereka hanya perlu menuliskan harapan dan doa mereka di kertas tempel yang sudah disiapkan di samping bangunan sebelum menempelkannya di bunga yang tergantung. 

"Bunga itu bagus, kita taruh di IG, kita nikmati keindahan dan harumnya. Tapi untuk dari bibit menjadi bunga itu perlu proses yang tidak gampang, jadi kita ingin orang menyadari bahwa 'Oh di sini ada temanya bunga, ada harapan-harapan yang digantungkan dituliskan.' Kita ingin semua orang optimis," ucapnya.

Mendekati Komunitas-komunitas

Selain memfasilitasi pengunjung untuk merefleksikan diri, keterlibatan Bibit di acara itu juga bermaksud mendekati komunitas. Pasalnya, pihaknya meyakini bahwa semua orang dengan berbagai latar belakang pasti memiliki tujuan keuangan, yang ingin mereka bantu capai.

"Komunitas kesenian ini adalah satu dari sekian komunitas yang kita jajaki. Kita juga ada masuk ke olahraga, olahraga pedal, lari," katanya.

Art Jakarta Gardens 2025 resmi dibuka pada Selasa, 22 April 2025. Hujan badai mewarnai hari peresmian pembukaanya yang kembali digelar di Hutan Kota by Plataran. Sebagian tamu yang hadir basah kuyup karena aliran air yang deras tidak langsung masuk ke drainase, sebagian lagi tertahan situasi jalan yang macet karena genangan. 

Acara pembukaan yang dijadwalkan dimulai pukul 15.00 WIB akhirnya mundur hingga mendekati pukul 16.00 WIB. Di bawah langit yang masih muram, area pameran, terutama yang di luar ruang mulai dikerumuni para pengunjung yang mayoritas merupakan undangan. Wajah mereka rata-rata terlihat antusias melihat karya para seniman, baik lokal maupun asing, yang sering kali nyeni dan nyentrik.

Berlangsung hingga 27 April 2025

Acara pameran seni yang berfokus pada karya patung dan instalasi luar ruang itu bakal berlangsung hingga Minggu, 27 April 2025. Direktur Pameran Art Jakarta Gardens 2025, Tom Tandio, menyebutkan bahwa ada 25 galeri yang seluruhnya berbasis di Indonesia, terutama Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Bandung, yang ikut berpartisipasi. 

"Dengan konsep 'Sculpture Garden' sebagai elemen utama, kami menghadirkan eksplorasi bentuk dan material, serta pendekatan artistik yang ditampilkan di ruang terbuka," kata Tom. Konsep pameran yang digelar sejak 2022 itu, kata dia, memberi kesempatan pada karya seni untuk dapat diapresiasi masyarakat luas.

The Sculpture Garden, sorotan utama art fair ini, memamerkan karya-karya dengan beragam eksplorasi bentuk, bahan, dan pendekatan tematik dalam seni patung hari ini, di antaranya 'Sit on the Bench' karya King Saladeen (MoT), 'Emotional Safeguard' karya Agugn dan Sekar Puti (Srisasanti Gallery), 'Ayam Jantan (Rooster)' karya Yunizar (Gajah Gallery), 'Keep Rolling!' karya Iwan Suastika (D Gallerie), 'Muscle, Mud, and Blood #1'  by Dzikra A.N., dan 'Terbanglah Bunda' karya Yani Mariani (Kendys Sankhara).

Hari pertama Art Jakarta Gardens dibuka khusus untuk tamu VIP, sedangkan masyarakat umum dipersilakan berkunjung mulai Rabu, 23 April 2025. Harga tiketnya Rp175 ribu per orang.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |