Liputan6.com, Jakarta - Gunung Wolobobo atau dikenal sebagai Bukit Wolobobo adalah salah satu objek wisata di Kota Bajawa, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tempat ini berupa bukit yang berada di kawasan hutan lindung.
Mengutip dari laman Tour Flores Komodo, Minggu, 24 November 2024, Bukit Wolobobo berada pada ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di kawasan tersebut terdapat menara Telkom yang menjulang sebagai pusat pemancar signal dari beberapa satelit yang ada di Kabupaten Ngada.
Masih banyak hal mengenai Bukit Wolobobo selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Bukit Wolobobo yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Tempat Favorit Melihat Pemandangan Kota Bajawa
Tempat ini adalah salah satu alternatif untuk melihat kota Bajawa dan desa-desa di sekitarnya dan gunung Inerie maupun Ebulobo. Selain itu bukit wolobobo juga menjadi tempat melihat matahari terbit terbaik.
Di Bajawa juga terdapat bukit avatar Bajawa yang tidak kalah menariknya. Berada di atas puncak bukit akan memberikan kesan damai dan tenang serta nyaman karena jauh dari kebisingan dan suara kendaraan.
Tampak sunyi, hanya terdengar kicauan burung dan aktivitas penduduk setempat di kebun. Berdasarkan informasi yang didapat, kawasan bukit Wolobobo akan dibangun jalan setapak mengililingi bukit ini sehingga wisatawan yang berkunjung dapat melihat pemandangan yang indah dan melihat rumah adat bajawa yang disajikan dari berbagai arah.
2. Bagian Kebun Raya Wolobobo
Mengutip dari Antara, Minggu, 24 November 2024, Bukit Wolobobo masuk dalam Kebun Raya Wolobobo yang menjadi pengawasan UPT Kebun Raya Wolobobo, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada. Kawasan Wolobobo sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Ngada sebagai kebun raya daerah nomor 41 di Indonesia.
Fungsi dari kebun raya ini yaitu untuk konservasi, penelitian, rekreasi, dan eduwisata. Di dalam kebun raya itu, ada lima zona yang disiapkan, yakni Zona Penerima, Zona Konservasi, Zona Pengelola, Zona Koleksi, dan Zona Wisata Alam. Tetapi, pengembangan baru dilakukan pada Zona Penerima yang dialokasikan untuk menerima serta memberikan pelayanan kepada pengunjung seperti pendaki gunung.
Zona Penerima memiliki luas 2,16 hektare dari total luas Kebun Raya Wolobobo 99 hektare. Zona Penerima antara lain meliputi gerbang, loket tiket, parkiran kendaraan pengunjung, papan nama, pusat informasi, deck view, dan jalan tersier. Untuk masuk ke kebun raya ini, Anda akan ditemani oleh pemandu.
3. Akses Menuju Lokasi
Untuk mencapai tempat ini Anda bisa menyewa kendaraan atau ojek karena tidak ada angkutan umum yang melalui kawasan tersebut. Jalur menuju wolobobo cukup mudah. Terdapat papan nama atau plang di Desa Ubedolumolo, yang akan mengarahkan Anda.
Di sepanjang jalan wisatawan bakal melewati perkebunan penduduk serta hutan ampupu sebelum mencapai puncak Bukit Wolobobo. Tak perlu berjalan kaki, sebab jalan aspal sudah di buka sampai puncak bukit ini. Hotel terdekat dari Bukit Wolobobo yaitu Hotel Silverin Bajawa.
4. Dikembangkan Sebagai Objek Wisata
Untuk menikmati suasana di Puncak Bukit Wolobobo, pengunjung harus membayar Rp10.000 untuk orang dewasa dan Rp5.000 bagi anak-anak. Semua penerimaan itu nantinya masuk sebagai pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Ngada.
Kebun Raya Wolobobo telah menjadi salah satu objek wisata yang dioptimalkan pemerintah daerah karena memang antusias wisatawan tinggi. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Wolobobo pada 2022 terbilang tinggi, yakni 24.8451 pengunjung. Jumlah itu terbagi 23.618 wisatawan Nusantara dan 1.233 wisatawan mancanegara.
5. Sempat Diadakan Wolobobo Ngada Festival
Untuk mempromosikan objek wisata tersebut, pemerintah daerah setempat sempat mengadakan Wolobobo Ngada Festival yang terkurasi oleh Kementerian Pariwisata. Salah satu kegiatannya adalah mountain walk di Bukit Wolobobo yang termasuk atraksi wisata yang baru, wisata berbasi olahraga alam dan budaya.
Mountain walk itu pun dapat menjadi acuan bagi para traveler untuk merancang perjalanan menantang dan menyenangkan saat berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bukit ini pun terus dipopulerkan seperti halnya Taman Nasional Komodo agar kunjungan wisata terus meningkat setiap tahun.
6. Berhadapan langsung dengan Gunung Inerie dan Laut Sawu
Bukit Wolobobo berhadapan langsung dengan Gunung Inerie dan Laut Sawu, sehingga pemandangannya sangat eksotis sebagai latar foto maupun tempat melamun. Wisatawan juga bisa sekaligus mencicipi kopi khas di sini yaitu kopi Arabika khas Ngada sembari ditemani sunset yang memanjakan mata dengan gradasi warna cantik langit sorenya.