Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa pekan terakhir, terdapat peningkatan signifikan kasus demam berdarah di Australia, terutama di antara warga yang baru kembali dari Pulau Bali di Indonesia. Otoritas kesehatan di Australia pun memperingatkan warganya yang berencana berlibur ke Bali untuk waspada terhadap ancaman demam berdarah.
Mengutip dari laman news.com.au, Jumat (6/12/2024), virus dengue atau dikenal sebagai demam berdarah, yaitu infeksi virus yang menyebar dari nyamuk ke manusia yang dapat menyebabkan gejala serius bahkan kematian. Penyakit ini lebih umum terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis.
Seorang dokter dari Tropical Public Health Services Cairns mengonfirmasi bahwa dalam dua minggu terakhir, terdapat lima kasus demam berdarah di wilayah tersebut yang semuanya berasal dari orang-orang yang baru saja berkunjung ke Bali. Queensland Health menambahkan bahwa demam berdarah umum terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Bali, terutama selama musim hujan yang berlangsung dari November hingga Maret.
Data dari berbagai wilayah di Australia menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah yang signifikan. Bulan lalu, Queensland mencatat 29 kasus, beberapa di antaranya didapat secara lokal.
Sementara itu, Australia Selatan melaporkan sembilan kasus pada awal November, dan tiga kasus di akhir bulan. Victoria mencatat 12 kasus yang didapat di luar negeri, sebagian besar dari perjalanan ke Indonesia atau India. New South Wales (NSW) Health melaporkan 36 kasus pada bulan November, dengan sekitar 30 persen didapat di Indonesia, terutama Bali.
Catatan Kasus Demam Berdarah
Di Northern Territory, terdapat tiga kasus dalam dua minggu terakhir pada orang-orang yang telah mengunjungi Bali atau Kamboja. Data dari Sistem Pengawasan Penyakit yang Dapat Dilaporkan Nasional menunjukkan 2.153 adanya kasus demam berdarah di Australia tahun 2024, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebagian besar warga Australia tidak berisiko terkena demam berdarah kecuali mereka bepergian ke luar negeri. Disebutkan bahwa penyakit ini umum di banyak negara tropis, termasuk di Asia, Afrika, dan Kepulauan Pasifik. Para ahli juga menekankan pentingnya pencegahan dengan menghindari gigitan nyamuk, yang paling aktif saat fajar dan senja.
Otoritas kesehatan menyarankan para pelancong untuk mengenakan pakaian longgar berwarna terang dan menggunakan obat nyamuk yang mengandung DEET, minyak lemon eukaliptus, atau picaridin. Queensland Health pun merekomendasikan untuk mengoleskan tabir surya sebelum obat nyamuk. NT Health juga mengingatkan pentingnya memastikan kasa nyamuk di akomodasi dan tenda tetap utuh.
Gejala dan Tindakan yang Diperlukan
Gejala umum demam berdarah meliputi demam mendadak, kelelahan ekstrem, sakit kepala hebat, nyeri otot dan sendi, serta ruam pada kulit. Gejala lain yang mungkin muncul adalah kehilangan nafsu makan, muntah, diare, dan pendarahan ringan. Meski kebanyakan orang yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan, demam berdarah dapat berkembang menjadi lebih parah dan berpotensi fatal.
Organisasi Kesehatan Dunia menegaskan bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan kewaspadaan saat bepergian ke daerah-daerah endemik sangat penting. Wisatawan diimbau untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut setelah kembali dari perjalanan.
Dengan meningkatnya kasus demam berdarah, informasi dan tindakan pencegahan menjadi kunci untuk melindungi diri dari ancaman virus ini. Wisatawan maupun warga lokal harus memiliki informasi yang akurat terkait penyakit.
Penyebab utama DBD adalah infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko terjadinya DBD.
Penyebab Demam Berdarah
1. Virus Dengue
Virus dengue adalah penyebab utama demam berdarah. Terdapat empat serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4) yang dapat menyebabkan infeksi. Setiap serotipe dapat menyebabkan infeksi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
2. Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti berperan sebagai vektor utama dalam penyebaran virus dengue. Nyamuk betina yang terinfeksi virus dengue akan menularkan virus tersebut ke manusia melalui gigitannya. Nyamuk ini aktif pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat meningkatkan risiko penyebaran demam berdarah. Faktor lingkungan antara lain karena adanya genangan air bersih yang terbuka, sanitasi yang buruk, hingga cuaca lembab yang hangat.
4. Faktor Manusia
Beberapa faktor yang berkaitan dengan manusia juga dapat meningkatkan risiko terkena demam berdarah.
5. Penularan dari Ibu ke Janin
Meskipun jarang terjadi, virus dengue dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke janinnya selama kehamilan atau saat proses persalinan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence