Liputan6.com, Jakarta Penggemar drama Korea mungkin sempat bingung ketika menemukan dua judul No Mercy di platform Vidio. Meski sama-sama mengangkat tema balas dendam dan kekuatan perempuan, No Mercy (2019) dan No Mercy (2025) ternyata merupakan dua karya yang sepenuhnya berbeda, baik dari segi cerita, karakter, maupun pendekatan visualnya.
Keduanya memperlihatkan sisi gelap perjuangan perempuan mencari keadilan, namun lewat dua dunia yang kontras: satu penuh aksi fisik, satu lagi penipuan di dunia digital.
Trailer Drama Korea No Mercy 2025
No Mercy 2019: Balas Dendam yang Kasar dan Emosional
Versi 2019 menghadirkan Lee Si-young sebagai mantan agen khusus yang kehilangan adik perempuannya karena kekerasan seksual. Disutradarai oleh Im Kyung-taek, film berdurasi 1 jam 27 menit ini memperlihatkan perjalanan brutal seorang kakak yang menolak diam terhadap ketidakadilan.
Dengan adegan aksi yang intens dan nuansa emosional yang kuat, No Mercy (2019) menyoroti trauma, rasa bersalah, dan keputusasaan yang berubah menjadi keberanian. Drama ini juga menyinggung isu kekerasan terhadap perempuan yang masih relevan hingga kini.
No Mercy 2025: Balas Dendam di Dunia Digital
Berbeda jauh dari pendahulunya, No Mercy (2025) membawa kisah balas dendam ke ranah dunia maya. Lee Joo-young berperan sebagai Ha So-Min, seorang aktris yang hidupnya hancur setelah keluarganya menjadi korban penipuan voice phishing.
Alih-alih menggunakan kekerasan, So-Min melancarkan dendam dengan teknologi deepfake, menciptakan wajah digital untuk menjebak para pelaku di balik layar. Bersama detektif Park Jeong-hun (Ji Seung-hyun), ia berusaha mengungkap kebenaran di balik sindikat penipuan terbesar yang pernah menghancurkan hidupnya.
Disutradarai oleh Choi Hyeong Joon, drama ini menyuguhkan ketegangan yang lebih dingin dan penuh manipulasi psikologis. Episode baru No Mercy 2025 tayang setiap Rabu dan Kamis pukul 19.30 WIB di Vidio.